Martapura, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan pembangunan 100 sentra produksi pakan ikan mandiri terutama di kawasan Minapolitan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Setiap provinsi dibangun sentra produksi pakan mandiri di kawasan Minapolitan," kata Dirjen Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto di Martapura, Kalsel, Selasa.
Kedatangan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya mendampingi kunjungan kerja anggota DPR RI komisi IV yang membidangi Kelautan, Perikanan, Kehutanan dan Pertanian.
Ia mengatakan satu provinsi bisa memiliki lebih dari satu minapolitan seperti di Kalsel ada tiga lokasi yakni di Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Utara dan Hulu Sungai Selatan.
Dijelaskan, pihaknya masih mengidentifikasi kawasan yang akan dijadikan Minapolitan sehingga bisa dibangun sentra produksi pakan ikan mandiri untuk kebutuhan sendiri.
"Pembangunan sentra produksi pakan mandiri diarahkan ke kelompok masyarakat yang memproduksi pakan ikan di Minapolitan dan didistribusi ke kelompok pembudidaya," ungkapnya.
Disebutkan, provinsi yang akan dibangun sentra produksi pakan ikan di prioritaskan yang sudah memiliki kawasan minapolitan seperti Kalsel, Jateng, Jatim dan Yogyakarta.
"Provinsi lain yang memiliki potensi perikanan budidaya juga disiapkan untuk dibangun sentra produksi pakan ikan mandiri sehingga bisa memenuhi pakan ikan sendiri," ucapnya.
Dikatakan, KKP akan memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat produsen pakan ikan berupa mesin bahan baku pengolah ikan yang akan dijadikan pakan ikan budidaya.
"Pakan ikan hasil olahan sentra produksi akan disertifikasi dan harus memenuhi SNI dan terdaftar sehingga kualitas pakan ikan terjamin disamping diberikan bimbingan," katanya.
Sementara itu, anggota DPR RI komisi IV mengunjungi salah satu pembudidaya ikan patin di kawasan Minapolitan Desa Sungai Batang Kecamatan Martapura Barat.
Kunjungan dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Siti Hediati ke kelompok "Gentong Langit" meninjau sentra produksi pakan ikan dan kolam ikan patin di kawasan setempat.
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015