Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menilai, hari pertama pelaksanaan pendidikan tatap muka (PTM) mengikuti protokol kesehatan yang baik dan benar untuk terhindar dari penularan COVID-19.

"Pantauan kami pada pelaksanaan PTM hari ini di sekolah-sekolah, semua sudah menjalankan protokol kesehatan yang baik dan benar," ujar Kabid Pembinaan SMP Disdik Banjarmasin Sahnan, di Banjarmasin, Senin.

Sahnan berharap, protokol kesehatan yang diterapkan pada PTM itu dapat berlanjut dengan konsisten dan menjadi sebuah kebiasaan bagi siswa di sekolah dengan intervensi dari berbagai kalangan, mulai dari guru hingga orangtua siswa. 

"Semoga selanjutnya terus diterapkan dan agar mereka terbiasa menjalankan prokes," harapnya.

Sahnan berpesan kepada para guru-guru harus menjalankan intervensi dan menghimbau anak murid, seperti kalau selesai sekolah harus langsung pulang.

"Ini demi mengutamakan keselamatan murid. Harus ada kerjasama antara guru dan orangtua pula," tuturnya.

Dari pantauan di SMPN 22 Banjarmasin pada pelaksanaan PTM hari pertama ini, terlihat menerapkan protokol kesehatan yang ketat, yakni, mulai dari ketersediaan tempat cuci tangan, cek suhu tubuh hingga membatasi peserta didik dalam ruangan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 22 Banjarmasin, Hadimi menjelaskan, jika PTM yang baru saja diterapkan oleh pihaknya sudah mengantongi izin dari seluruh orang tua siswa, khususnya siswa kelas 9. 

"Kita juga melengkapi seluruh lokal dengan wastafel yang diletakkan di dalam dan di luar ruang kelas untuk digunakan mencuci tangan," ungkapnya.

Menurutnya, pola PTM yang mereka jalankan sekarang ini sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Satgas COVID-19 dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin. 

"Siswa juga kita wajibkan memakai masker dan tidak boleh lalai dalam menjalankan protokol kesehatan. Seperti edaran yang dikeluarkan Pemkot Banjarmasin," bebernya.

Sebagaimana disampaikan Kadisdik Banjarmasin Totok Agus Daryanto, pelaksanaan pembelajaran tatap muka masih di masa pandemi COVID-19 ini sudah dipersiapkan dengan matang untuk memenuhi protokol kesehatan.

Menurut dia, siswa yang melaksanakan PTN ini hanya kelas 6 SD dan kelas 9 SMP. Sebab akan melaksanakan ujian sekolah akhir pada 29 Maret untuk tingkat SMP dan 5 April untuk tingkat SD.

Untuk pelaksanaan PTM ini pula, seluruh guru yang mengajar di kelas 6 SD dan kelas 9 SMP divaksin COVID-19.

"Pelaksanaan PTM ini akan terus kita awasi ketat, jangan sampai lengah, semua harus disiplin jalankan protokol kesehatan," pungkasnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021