Pascabencana banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) warga masyarakat setempat memerlukan kepala desa (Kades) guna tindak lanjut penanganan seperti halnya di Kabupaten Banjar.

Anggota Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel Fahrani SPdI MSi mengemukakan di Banjarmasin, Senin sesudah menerima beberapa calon Kades dari Kabupaten Banjar yang pemilihannya tertunda hingga 2021 atau lebih kurang satu tahun.

"Sementara warga masyarakat setempat memerlukan Kades hasil pemilihan yang semestinya tahun lalu (2020) untuk pengurusan surat menyurat terkait pascabencana banjir," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar tersebut.

Namun yang menjadi pertanyaan para calon Kades tersebut, lanjutnya, ada tiga masalah yaitu sudah kadaluwarsa surat keterangan kesehatan, keterangan berkelakuan baik dari kepolisian serta surat keterangan kesehatan jiwa.

"Apakah ketiga surat keterangan yang sudah kadaluwarsa harus diperbarui atau langsung ikut dalam pemilihan kepala desa (Pilkades)," kutip Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Banjar itu. 

Di "Bumi Barakat" Banjar terdapat lebih 290 desa pada 20 kecamatan, dan sebanyak 140 desa di antaranya akan melaksanakan pesta demokrasi atau Pilkades secara serentak 2021..

Terhadap persoalan tersebut, menurut laki-laki kelahiran Tahun 1987 berbintang Capricornus itu, Komisi I DPRD Kalsel harus memfasilitasi guna mencarikan solusi sehingga pelaksanaan Pilkades bisa segera serta berjalan lancar dan aman.

"Terkait masalah Pilkades tersebut akan kami bicarakan secara internal Komisi I, kemudian dengan instansi terkait jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel," demikian Fahrani.

Kata Barakat berasal dari bahasa daerah Banjar Kalsel yang menjadi motto daerah Kabupaten Banjar yang berdiri sejak awal tahun 1950-an. Padanan bahasa Indonesia dari kata Barakat tersebut yaitu berkat/berkah.

Tetapi terjemah bebas atau filosofis, Barakat sebuah sifat atau keadaan dimana daerah dan masyarakat Banjar penuh dengan keberkahan karena kabupaten tersebut merupakan sentral pertanian dan dalam beberapa dasawarsa terakhir sebagai lumbung padi Kalsel.

Selain itu, di Bumi Barakat Banjar terdapat sejumlah Aulia Allah SWT yang mempunyai karamah (keramat) seperti Maulana Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datuk Kelampaian pengarang Kitab Sabilal Muhtadin yang tersyuhur hingga ke negeri Jiran Malaysia dan Brunei Darussalam.

Di Martapura (40 kilometer dari Banjarmasin), ibukota Kabupaten Banjar dengan julukan Serambi Mekkah Kalsel tersebut selain berjuluk Kota Intan dan Kota Santri, karena terdapat pondok pesantren (Ponpes) Darussalam tertua di seantero Kalimantan.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021