Banjarmasin,(AntaranewsKalsel)- Sebanyak 52 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Sungai Baru dan Pekapuran Laut Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, iklas rumahnya dibongkar untuk pembangunan proyek siring di wilayah tersebut.

Kepala Bagian Humas Pemkot Banjarmasin Kurnadiansyah melalui keterangan persnya di Banjarmasin Senin, membenarkan warga di dua kelurahan rumah penduduk ditertibkan untuk pembangunan kota.

"Puluhan warga tersebut tidak menentang pembangunan kota malah bersedia membantu dan melakukan syukuran," kata Kurnadiansyah.

Warga Kampung Sungai Baru dan Pekapuran Laut yang dikenal dengan sebutan "Kampung Ketupat" Kecamatan Banjarmasin Tengah melakukan syukuran dan mengundang Wakil Wali Kota untuk beramah tamah.

Warga mengundang pihak pemerintah ini adalah yang pertama kalinya terjadi, dimana korban penertiban dengan sukarela membongkar rumah mereka yang sudah lama mereka tempati.

Pihak Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Bagian Tata Pemerintahan telah melakukan ganti rugi kepada warga untuk mengganti bangunan rumah mereka, yang besarannya bervariasi.

Mengutip keterangan Ahmad Kusasi ketua panitia pelaksana kegiatan, disebutkan sebanyak 45 kepala keluarga di kelurahan Sungai Baru yang rumahnya ditertibkan adalah RT 2,3,4,5,6 yang sebagian besar adalah pedagang ketupat. Selain itu pula ada yang berjualan makanan dan warung kelontong.

"Lokasi pinggir sungai ini akan ditata menjadi lebih baik dan akan disiring sehingga warga sekitar dapat memanfaatkan halaman mereka sebagai tempat untuk berjualan akan tetapi diharapkan warga juga tetap menjaga kebersihannya dan tidak membuang sampah di sungai" ujar Irwan.

Ia atas nama pemerintah menyampaikan penghargaan yang tulus atas kerelaan warga untuk mencari tempat tinggal yang baru.

Bagi warga yang berjualan ketupat pemerintah kota akan memberikan solusi terbaik dengan membuatkan tempat untuk berjualan yang juga berada di lokasi kampung ketupat dan diprioritaskan adalah warga yang rumahnya ditertibkan, karena menurut Wakil Wali kota Irwan kampung ini sudah menjadi sejarah penghasil ketupat dan lontong juga akan dibuat menjadi daya tarik wisata seperti kampung sasirangan.

Ada sebagian warga yang belum membongkar rumahnya karena rumah yang akan mereka tempati belum selesai pembangunannya, tetapi pemerintah kota masih memberikan toleransi kepada mereka, kata Irwan.

Menurut informasi dari Lurah Sungai Baru Ali Djaini Koso jumlah kepala keluarga yang ditertibkan adalah 52 KK, 45 kepala keluarga di antaranya kelurahan Sungai Baru sisanya di kelurahan Pekapuran Laut.

Untuk masjid yang berada di tepi sungai rencananya akan dibebaskan juga, namun menunggu keputusan tim untuk memindahkan karena merupakan fasilitas umum dan tidak bisa diganti dengan uang.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015