Banjarmasin,(AntaranewsKalsel)- Sektor angkutan dan telekominiasi mencapai 27 persen atau mendominasi perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, dibandingkan delapan sektor lainnya.

Sektor angkutan yang cukup besar andilnya dalam peningkatan perhitungan PDRB Kota Banjarmasin tersebut adalah Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, kata Ketua Bappeda Kota Banjarmasin, Ir Fajar Desira di Banjarmasin, Senin.

Menurut dia intensitas angkutan laut dari Pelabuhan Trisakti begitu besar, karena pelabuhan ini perupakan pintu gerbang perekonomian di seluruh wilayah Kalsel, sebagian besar Kalteng dan sebagian lagi Kaltim.

"Banyak barang ekonomi setelah diantarpulaukan dari Pulau Jawa ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, kemudian didistribusikan lagi ke berbagai wilayah di tiga provinsi Kalimantan tersebut," kata Fajar.

Akibat padatnya intensitas bongkar muat menyebabkan kapasitas pelabuhan tak mencukupi lagi, bahkan ada kapal yang setelah tiba empat hari baru bisa bongkar muat, lantaran keterbatasan dermaga.

Oleh karena itu, kata Fajar Desira prioritas pembangunan Kota Banjarmasin kedepan adalah membenahi Pelabuhan Trisakti Banjarmasin tersebut agar ideal sebagai pintu gerbang perekonomian tiga provinsi Kalimantan itu.

Selain perluasan dermaga, juga perluasan gudang penyimpanan, serta perluasan lapangan penumpukan peti kemas, jika tiga fasilitas di pelabuhan tersebut bisa teratasi segera maka persoalan angkutan laut sudah tak masalah lagi.

Sektor lain yang cukup dominan perhitungan PDRB kota berpenduduk 700 ribu jiwa lebih ini, adalah Perdagangan dan Jasa yaitu mencapai 24 persen, dimana di kota ini sudah berkembang pusat perbelanjaan, pusat -pusat grosir yang menjadi tumpuan kalangan pedagang dari tiga provinsi di pulau ini.

"Lihat saja, pasar Ujung Murung, Pasar Sudimampir, Pasar Lima, selalu penuh jejak orang bertransi dengan nilai ratusan miliar rupiah per harinya, tetapi kondiri pasar tersebut kini memprihatinkan, karena bangunannya sudah tua," kata Fajar.

Oleh karena itu pula, kedepan pasar pasar tersebut akan dibenahi agar kota ini benar-benar menjadi pusat perdagangan di tanah air.

Kemudian sektor industri pengolahan yang PDRB-nya 13 persen yang harus juga dipikirkan dalam kemajuan kota ini.

Coba lihat berapa peti kemas di pelabuhan datang dari Pulau Jawa membawa aneka barang ekonomi ke daerah ini, tetapi peti kemas itu hanya 30 persen yang terisi kembali ke Pulau Jawa sisanya 70 persen kosong melompong lantaran tak ada barang olahan yang dihasilkan daerah ini.

Oleh karena itu pula kedepan Banjarmasin akan segera membangun kawasan industri di wilayah Mantuil agar bisa memproduksi barang-barang industri yang menjadimata dagangan pula, demikian Fajar Desira.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015