Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir setahun turut menghantam kondisi UMKM di sekitar wilayah operasional PT Adaro Indonesia.

CSR Department Head PT Adaro Indonesia Leni Marlina menyebutkan rata - rata UMKM di sekitar wilayah operasional Adaro mengalami penurunan omset hingga 50 persen.

“Dampak pandemi tidak hanya dari aspek kesehatan tapi juga aspek ekonomi. Salah satunya UMKM di sekitar daerah operasional. 

Hasil survey tim kami, kelompok UMKM ini mengalami kesulitan dalam memasarkan produk,” ungkap Leni.

 Berangkat dari kondisi tersebut, Adaro melalui departemen CSR menggagas program bertajuk AKU atau Adaro Kuatkan UMKM.

Sebanyak 180 UMKM dari enam kabupaten yakni Tabalong, Balangan, HSU, Barito Kuala, Barito Timur, Barito Selatan mengikuti pelatihan sejak 19 Februari hingga 3 Maret 2021 melalui aplikasi Zoom.

Menurut Ketua Pelaksana AKU, Lalu Nofa Setiawan, kegiatan ini fokus pada penguatan kapasitas UMKM dalam melakukan pemasaran produk secara online dan membantu para pelaku bertahan di tengah hantaman badai pandemi.

“Kami ingin memberikan perspektif baru pada pelaku UMKM terkait pemasaran, bahwa kondisi pandemi justru menghadirkan peluang dalam menjual produk secara online,” katanya.  

 Dalam pelatihan ini, Adaro menghadirkan dua orang praktisi yang telah berpengalaman dalam dunia e-commerce, yaitu Jonathan Kho dan Sugeng Wibowo.

Jonathan Kho, atau yang lebih dikenal sebagai Om Botak, memberikan pemahaman terkait pentingnya melakukan migrasi digital sebagai strategi bertahan di masa pandemi, serta membimbing langkah - langkah teknis untuk membuat toko di marketplace.

 Sementara Sugeng Wibowo memberikan kiat serta tips dan trik untuk peningkatan toko di marketplace sehingga menjadi lebih menarik bagi pengunjung dan para pelaku UMKM dapat banjir orderan.

Pemilik produk AHS Sasirangan dari Kabupaten Balangan Zulpianor Fiqri, mengatakan pelatihan ini membuatnya tertantang untuk mengeksiskan diri di pasar digital.

"Walau entah sudah sekian tahun pakai Shopee dan marketplace lainnya, namun hanya sekedar sebagai pembeli.

 Sekarang tertantang untuk menguasai sebagai penjual," ujarnya.

Selain pelatihan kepada para pelaku UMKM, program AKU juga memfasilitasi penjualan produk - produk UMKM secara internal kepada karyawan Adaro melalui kegiatan flash sale yang akan dilaksanakan pada 3 Maret 2021.

Setelah rangkaian program ini, kata Leni Marlina, Adaro akan  membuat aplikasi marketplace khusus untuk pemasaran produk UMKM dengan nama Ada Lapak. 

 Leni berharap, dengan ikhtiar ini, UMKM di sekitar wilayah operasional dapat bertahan di tengah pandemi.

 “Dari program ini, kami juga berharap para pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan target pemasaran produk, tak hanya lokal dan regional, tapi juga nasional bahkan ekspor ke luar negeri,” pungkasnya.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021