Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Hingga triwulan akhit atau triwulan IV kepemilikan saham di Indonesia  masih didominasi oleh pihak asing dengan total kepemilikan sekitar 65 persen.

Data tersebut disampaikan oleh  PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dipimpin oleh Margeret M. Tang sebagai Pjs. Direktur Utama KSEI melalui siaran persnya yang dikirim ke Antara.

Margeret menggantikan posisi Heri Sunaryadi yang mengundurkan diri pada tanggal 19 Desember 2014 karena ditunjuk pemerintah untuk menjadi Direktur PT Telekomunikasi Indonesia.


Berdsarkan sata KSEI, pada periode Triwulan akhir tahun 2014 (Oktober - Desember), beberapa peningkatan kinerja operasional KSEI berhasil dicapai, dibandingkan periode sebelumnya (Triwulan III, Juli - September 2014).

Pada periode Triwulanan IV, kepemilikan saham masih didominasi oleh investor asing dengan total kepemilikan sebesar 65 persen turun 1 persen dari periode sebelumnya.

Meski demikian, nilai kepemilikan saham oleh investor asing meningkat tipis dari Rp 1.842,79 triliun menjadi Rp1.864,97 triliun.

Peningkatan juga dicatatkan pada nilai kepemilikan Saham oleh investor lokal sebesar Rp 12,67 triliun, dari Rp 1.014,08 triliun pada Triwulan III 2014 (September 2014) menjadi Rp 1.026,75 triliun pada Triwulan IV, dengan total kepemilikan Saham yang mencapai 36%. Lebih dari setengah pemegang Efek dari investor lokal berasal dari tipe pemegang Efek corporate (54%), disusul dengan individu sebesar 16,5%.

Kondisi tersebut, berbanding terbalik dengan komposisi kepemilikan saham, investor lokal porsi kepemilkan Obligasi Korporasi dan Sukuk lebih besar.

 Secara persentase komposisi kepemilikan saham oleh investor lokal sama dengan periode sebelumnya yakni 91%. Dari sisi nilai, jumlahnya meningkat tipis Rp 0,57 triliun.

Seperti halnya kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk oleh investor lokal, kepemilikan oleh investor asing persentasenya tidak berubah dari periode sebelumnya yang mencapai 9%. Sedangkan secara nilai, kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk meningkat Dari Rp 19,20 triliun menjadi Rp 21,34 triliun dibandingkan dengan periode sebelumnya.

 Total nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan 1,55% atau Rp 48,7 triliun dari Rp 3.149,34 triliun menjadi Rp 3.198,07 triliun.

Salah satu faktor kenaikan total aset yang tercatatkan di KSEI dikarenakan adanya peningkatan nilai aset pada jenis Efek saham sebesar Rp 34,86 triliun dan Medium Term Notes sebesar Rp 3,40 triliun. Total aset yang tercatat di KSEI tersebut masih didominasi oleh jenis Efek saham dengan total nilai sebesar Rp 2.891,73 triliun atau sekitar 90% dari total nilai aset.

Kenaikan total nilai aset yang tercatat di KSEI tersebut, sejalan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus meningkat sejak periode I hingga periode IV Triwulanan tahun 2014.

 Per akhir Desember 2014, jumlah investor pasar modal Indonesia yang mengacu pada jumlah Single Investor Identification (SID) secara konsisten terus mengalami peningkatan sejak periode Triwulan I.

Jumlah investor pasar modal Indonesia hingga akhir 2014 telah mencapai 364.465, atau naik sekitar 10% dibanding awal periode tahun 2014. Kenaikan ini sejalan dengan tren kenaikan jumlah Sub Rekening Efek dan Login ke Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang masing-masing juga meningkat sekitar 10% dibandingkan dengan periode Triwulan I.

Pada periode yang sama, kegiatan Tindakan Korporasi (Corporate Action) yang didistribusikan melalui KSEI terdapat 759 aktivitas, menurun 6,4% dari periode sebelumnya.

Hal ini dikarenakan kegiatan distribusi Dividen Tunai & Interim mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sekitar 68% dikarenakan sebagian besar Emiten telah melakukan kegiatan tersebut pada periode Triwulan III. 

Aktivitas Tindakan Korporasi terbanyak pada periode ini, seperti periode sebelumnya, dicatatkan pada Pembayaran Bunga Obligasi sebanyak 549 kali.

Selama Triwulan III tahun 2014, KSEI telah melakukan distribusi Tindakan Korporasi pembayaran dividen/exercise dan bunga/pokok surat utang dengan total dana sebesar Rp 28.357,21 miliar (naik sekitar 24% dari Triwulan III) dan US$ 32,63 juta (naik sekitar 73% dari Triwulan III).

 

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015