Produsen semen merk Tiga Roda PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk berinisiasi berkolaborasi dengan komunitas relawan Tim PPALC Banjarmasin melalui GJB dan PPALC Tabalong melalui Yayasan Sayangi Sesama Tabalong untuk memberikan bantuan pemulihan trauma (trauma healing) kepada anak-anak dan warga korban banjir di posko pengungsian.

Koordinator lapangan Tim Indocement Peduli, Tri Winarno, menuturkan, pihaknya berkolaborasi bersama tim relawan gabungan tersebut berinisiasi menghibur anak-anak dengan beragam metode permainan, agar kondisi mental mereka kembali membaik pasca bencana.

"Karena dikhawatirkan anak-anak yang menjadi korban bencana akan mengalami masalah gangguan kesehatan mental yang akhirnya berdampak perilaku sosial anak sehari-hari, untuk itu tim kami berkolaborasi bersama tim relawan dari komunitas sosial,” ujaranya dilaporkan, Selasa.

Ketua Tim Relawan Indocement Peduli di posko Hulu Sungai Tengah, Hj. Eva Ariani bersama korlap Barito Kuala, Tanah Laut, berpendapat pemulihan trauma dan psikologi pasca bencana sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan psikologi anak-anak ke depan.

“Anak harus mendapatkan pendampingan dan bimbingan agar bisa melewati trauma akibat musibah yang terjadi di sekitar mereka, sehingga mereka bisa ceria kembali seperti sebelum terjadinya musibah dan sama seperti para orang tua,” papar Eva melalui siaran pers.

Dia menjelaskan, trauma healing oleh tim relawan dalam menjalankan misi kemanusiaan adalah usaha untuk menyembuhkan para korban dari trauma yang dihadapinya pascabencana untuk berikan motivasi, semangat agar mampu kembali menerima kondisi dan bangkit baik secara mental maupun kondisi sosial.

“Dengan trauma healing para korban  diharapkan dapat benar-benar sembuh dari traumanya dan bisa menjalani kembali kehidupannya sebagaimana sebelum mengalami bencana banjir yang terjadi. Trauma Healing hanya terjadi pada sekitar 10%  dari 100% orang. Namun, jika tidak disembuhkan maka akan mempengaruhi dan berakibat buruk bagi mental psikologis,” terangnya.

Nanik Hayati selaku Ketua Tim GJB, Komunitas Sosial PPALC Banjarmasin, bersama rekan relawan Triwahyuningsih menyampaikan, tidak hanya orang dewasa saja secara psikis terdampak dari peristiwa tersebut, terlebih kepada anak-anak yang paling besar merasakan dampaknya.

Sehingga, dibentuknya tim trauma healing diharapkan akan mampu membantu dan tepat untuk mengurangi trauma dari anak-anak bagi pengungsi korban banjir yang terjadi.
 
“Saat ini tim kami rencananya akan keliling di 3 titik lokasi pengungsian banjir dan tim relawan kami siap diterjunkan ke lokasi bencana guna menghibur anak-anak korban terdampak banjir, pemulihan trauma ini menjadi salah satu prioritas kami agar anak-anak yang menjadi korban banjir dapat ceria kembali,” tutur Nanik.

Adapun kegiatannya, lanjutnya pula, anak-anak akan dihibur dengan kegiatan mendongeng oleh seorang yang sudah mumpuni dibidangnya dan pernah menjuarai lomba dongeng. Selain itu, juga diajak menyanyi dan menari bersama, bermain dan bergembira agar betul-betul tidak memikirkan bencana banjir tersebut.

“Kami ingin anak-anak lebih mawas diri, mengenal banjir bukan sesuatu hal yang menakutkan tetapi lebih kepada mereka tetap bisa bertahap dan siap mengenai apa yang harus disikapi ketika musibah atau bencana itu datang, dan tidak berlarut-larut sedih memikirkannya,” harapnya.

 

Pewarta: ih

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021