Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan H Rusdiansyah menyatakan, akibat banjir besar yang melanda provinsi ini pertengahan awal tahun membuat distribusi provinsinya ke Kalimantan Tengah terdampak berat.

"Dampak berat karena infrastruktur yang hancur akibat banjir ke wilayah Kalteng, kalau ke Kaltim juga ke Kotabaru sudah cukup lancar," ujar Rusdiansyah di Banjarmasin, Senin.

Menurut dia, sudah lebih sepekan ini banjir surut untuk ke wilayah Kalteng ini dari Banjarmasin atau barang dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin bagi truk barang sangat sulit melewati jalan Lingkar Utara, yakni, dari Jalan KM-18 A Yani, Kabupaten Banjar ke Jalan Trans Kalimantan di Hadil Bakti Barito Kuala.

"Jalannya memang rusak berat karena banjir kemarin yang cukup lama, jadi sangat sulit dilalui truk barang," paparnya.

Langkah cepat untuk menghindari itu, kata Rusdiansyah, adanya kapal feri di Jalan Kayu Tangi Ujung atau Jalan Brigjen Hasan Basri, Banjarmasin Utara, tentunya dengan biaya cukup besar.

"Tentunya semua pengusaha ekspedisi harus memahami kondisi ini, dan kita harap bersabar," paparnya.

Sebab untuk jalan alternatif, kata dia, tidak mungkin bisa, seperti mengoperasikan lagi jembatan lama Kayu Tangi Ujung itu, karena sudah kurang layak lagi dan tidak bisa dijamin lagi kekuatannya.

"Karena kan jembatan baru yang dibuat pemerintah pusat juga belum bisa cepat itu, mungkin Agustus ini baru selesai," paparnya.

Sedangkan jalan Lingkar Utara yang menang diperuntukkan bagi kendaraan berat untuk tujuan Kalsel-Kalteng tersebut memang akan diperbaiki Balai Jalan yang sudah siap dananya saat ini sekitar Rp175 miliar.

"Tapi kan perlu waktu juga itu," ucapnya.

Namun untuk alternatif Kalteng ke Kalsel menuju Banua Enam sudah ada jalan alternatif yang pada 10 Februari ini bisa dilalui jalan arah ke Sungai Puting dari jalan Barito Kuala tembus di KM-71 jalan A Yani.

"Baru menyebar ke Hulu Sungai atau ke Banjarmasin, karena jembatan yang putus karena banjir di Matraman, Kabupaten Banjar itu sudah diperbaiki, bahkan mampu menahan 50 ton, artinya aman bagi angkutan besar," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah provinsi terus berupaya agar angkutan barang antarprovinsi ini dapat berjalan lancar pasca banjir ini, sehingga ekonomi berjalan lancar juga.

"Hari ini Dishub Provinsi dan Dishub Kabupaten Barito Kuala juga akan bertemu, kita rumuskan lagi bagaimana menyikapi kondisi ini agar semua bisa lancar," ujar Rusdiansyah.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021