Tanjung, (AntaranewsKalsel) - Titik api di Tabalong, Kalimantan Selatan, hingga Senin mencapai 46 "hotspot" yang tersebar di wilayah utara, selatan, dan sebagian kecil di bagian tengah kabupaten ini.

Menurut anggota polisi hutan, Dinas Kehutanan Tabalong, Yandi Saban di Tanjung, Senin, titik api (hotspot) yang terdeteksi selain dilakukan pemantauan langsung dari kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan juga melalui data Citra Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

"Sembilan kecamatan yang ditemukan titik api terbanyak berada di Kecamatan Haruai, kawasan hutan produksi, dan areal penggunaan lain," jelas Yandi kepada Antara.

Di Kecamatan Haruai yang berada di wilayah utara Tabalong, dari data citra satelit NOAA tercatat ada 11 titik api dan sembilan titik api berada di Kecamatan Bintara Ara yang berbatasan dengan Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Sementara itu, titik api di Kecamatan Pugaan sebanyak lima "hotspot", Murung Pudak (3), Jaro (4), Tanta (2), dan Muara Harus (4) yang didominasi wilayah areal penggunaan lain (APL).

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kata Yandi, jumlah titik api saat ini lebih banyak mengingat musim kemarau yang lebih panjang.

Jumlah titik api di Tabalong pada tahun 2013 sebanyak 27, sebanyak 13 titik api, di antaranya berada di wilayah utara Tabalong mencakup Kecamatan Bintang Ara, Jaro, Haruai, Muara Uya, dan Upau.

Sepuluh titik api yang ditemukan berada di dalam kawasan hutan produksi dan hutan lindung, kata dia, tersebar di wilayah utara Tabalong.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014