Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, H. Sudian Noor menetapkan siaga darurat bencana alam di wilayahnya sejak 15 Januari 2021 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Di Tanah Bumbu sendiri sangat berpotensi terjadinya bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang pasang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Eriyanto Rais melalui Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Abdul Rahim, di Batulicin Senin.

Dia mengatakan, Daerah Tanah Bumbu yang rawan terhadap bencana alam yakni kecamatan Kusan Hilir,
Kecamatan tersebut rawan terhadap angin puting beliung dan banjir rob atau banjir yang berasal dari air laut itu sendiri.

Sedangkan Kecamatan Sungai Danau sangat rawan terjadinya banjir, dan Kecamatan Mentewe rawan terhadap bencana tanah longsor, banjir dan lain sebagainya.

Rahim melanjutkan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan dalam tiga hari kedepan akan dilanda cuaca ekstrim.

"Hasil pemantauan BPBD Tanah Bumbu saat ini debit air di seluruh wilayah "Bumi Bersujud" mulai naik," ujarnya.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah menatapkan status siaga darurat bencana agar seluruh masyarakat tetap waspada terhadap bencana alam.

Rahim juga meminta kepada masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai untuk selalu memantau wilayahnya masing-masing agar lebih waspada terhadap bencana banjir.

"Menganai hal ini, BPBD Tanah Bumbu selalu menyiapkan personil dan peralatan untuk melakukan evakuasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam di Tanah Bumbu," pungkasnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021