Puluhan truk tangki bahan bakar minyak (BBM) dan truk angkutan semen dan angkutan lainnya, sejak dua hari terakhir terjebak di jembatan Trans Kalimantan di daerah Matraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, yang terputus.

Fotografer LKBN Antara Bayu Pratama Syahputra melaporkan dari lokasi kejadian Jumat, tidak kurang dari delapan unit truk tangki berukuran besar dari Banjarmasin tujuan Hulu Sungai, sejak Kamis (14/1) hingga kini, terjebak di sekitar jembatan, karena tidak bisa melintas.

Walaupun jembatan sudah bisa dilintasi, tetapi masih terbatas mobil pribadi dan mobil bermuatan di bawah enam ton. 

Beberapa sopir mengungkapkan, terpaksa harus tetap bertahan di lokasi, karena tidak mungkin memutar atau melintasi jalur alternatif, karena panjangnya kemacetan mobil di lokasi tersebut.

Hal yang sama juga terjadi pada truk angkutan semen dari wilayah Hulu Sungai menuju Banjarmasin, yang juga terjebak macet di sekitar jembatan.

Para sopir mengungkapkan, tidak bisa memutar balik, karena badan truk yang terlalu besar tingkat kemacetan yang cukup parah. Puluhan truk kini, masih tertahan di lokasi jembatan yang putus.


 
. (Antaranews Kalsel/Bayu Pratama Syahputra)

Selain truk pengangkut BBM dan semen, beberapa truk angkutan lainnya juga ikut terjebak.

Para sopir mengaku, kini kondisi mereka cukup memprihatinkan, karena lokasi kejadian cukup jauh dan di wilayah itu tidak ada warung makan dan kios yang menjual makanan ringan.

"Kami berharap ada bantuan pasokan makanan, dan solusi secepatnya terkait kemacetan yang terjadi saat ini," kata seorang sopir.

Sebagaimana diketahui, pada Kamis pagi, oprit Jembatan Matraman terputus akibat dihantam yang cukup deras di lokasi tersebut.

Kondisi tersebut, membuat lalu lintas Trans Kalimantan lumpuh. Pemerintah melalui Balai Jalan Nasional, bergerak cepat memperbaiki, namun karena perbaikan dalam kondisi darurat, jembatan hanya bisa dilalui mobil pribadi dan angkutan kapasitas ringan.

Selain itu, pemerintah bersama pihak swasta telah mengalihkan arus lalu lintas melalui jalur alternatif.

Hingga kini, banjir masih melanda di sekitar lokasi dan beberapa daerah di Kalimantan Selatan.

 

Pewarta: Bayu Pratama Syahputra

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021