Warga Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan Kamis, (14/1) sekitar pukul 14.30 Wita dibuat heboh karena bangunan dan tanah terjadi getaran, menyusul gempa yang terjadi di 4 Km Barat Laut Kabupaten Majene Sulawesi Barat berkekuatan 5,9 Skala Richter.
H Rochmad, warga Desa Bumi Asih Kecamatan Kelumpang Selatan mengaku kaget ketika sedang berada di rumah bersama keluarga merasakan ada getaran tanah dan bangunan rumahnya, meski hanya berlangsung sebentar.
"Awalnya kaget, kenapa rumah saya bergetar sempat beberapa detik yang kemudian kami keluar, dan begitu keluar hal yang sama juga dirasakan warga lainnya," kata Rochmad yang kemudian diiyakan warga lainnya.
Kepanikan juga sempat dirasakan sejumlah warga di Kecamatan Kelumpang Hulu, salah satunya Takim warga Desa Cantung yang pada saat getaran sedang ada di luar rumah. Meski awalnya tidak menduga bahwa getaran itu adalah gempa.
Getaran gempa ternyata bukan hanya dirasakan warga Kotabaru yang ada di daratan Kalimantan, hal yang sama dirasakan sejumlah warga ibu kota kabupaten di Pulau Laut Utara dan Pulau Laut Sigam.
Huda, salah seorang warga Jl Berangas Kecamatan Pulau Laut Sigam mengaku juga merasakan adanya getaran akibat gempa, meski awalnya dia belum tahu apa penyebabnya.
Demikian halnya dengan Hafiz, warga Jl Raya Stagen Kecamatan Pulau Laut Utara, ia dan adiknya terpaksa keluar rumah karena merasakan getaran gempa.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotabaru, H Rusian Ahmadi Jaya belum bisa dikonfirmasi karena sambungan telepon sedang diluar jangkauan, namun melalui Kasi Logistik Bidang Kedaruratan, Sugeng mengakui adanya informasi getaran gempa tersebut.
"Getaran memang sempat dirasakan warga di Kotabaru, namun kami menghimbau agar masyarakat tenang dan tidak panik, meski demikian harus tetap waspada terhadap bencana yang terjadi seperti ancaman banjir mengingat saat ini musim hujan dengan intensitas tinggi," katanya.
Informasi yang berhasil dihimpun dari BMKG Kotabaru, getaran bumi di wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu merupakan dampak dari gempa yang terjadi di Kabupaten Majene Sulawesi Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
H Rochmad, warga Desa Bumi Asih Kecamatan Kelumpang Selatan mengaku kaget ketika sedang berada di rumah bersama keluarga merasakan ada getaran tanah dan bangunan rumahnya, meski hanya berlangsung sebentar.
"Awalnya kaget, kenapa rumah saya bergetar sempat beberapa detik yang kemudian kami keluar, dan begitu keluar hal yang sama juga dirasakan warga lainnya," kata Rochmad yang kemudian diiyakan warga lainnya.
Kepanikan juga sempat dirasakan sejumlah warga di Kecamatan Kelumpang Hulu, salah satunya Takim warga Desa Cantung yang pada saat getaran sedang ada di luar rumah. Meski awalnya tidak menduga bahwa getaran itu adalah gempa.
Getaran gempa ternyata bukan hanya dirasakan warga Kotabaru yang ada di daratan Kalimantan, hal yang sama dirasakan sejumlah warga ibu kota kabupaten di Pulau Laut Utara dan Pulau Laut Sigam.
Huda, salah seorang warga Jl Berangas Kecamatan Pulau Laut Sigam mengaku juga merasakan adanya getaran akibat gempa, meski awalnya dia belum tahu apa penyebabnya.
Demikian halnya dengan Hafiz, warga Jl Raya Stagen Kecamatan Pulau Laut Utara, ia dan adiknya terpaksa keluar rumah karena merasakan getaran gempa.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotabaru, H Rusian Ahmadi Jaya belum bisa dikonfirmasi karena sambungan telepon sedang diluar jangkauan, namun melalui Kasi Logistik Bidang Kedaruratan, Sugeng mengakui adanya informasi getaran gempa tersebut.
"Getaran memang sempat dirasakan warga di Kotabaru, namun kami menghimbau agar masyarakat tenang dan tidak panik, meski demikian harus tetap waspada terhadap bencana yang terjadi seperti ancaman banjir mengingat saat ini musim hujan dengan intensitas tinggi," katanya.
Informasi yang berhasil dihimpun dari BMKG Kotabaru, getaran bumi di wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu merupakan dampak dari gempa yang terjadi di Kabupaten Majene Sulawesi Barat.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021