Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau memberikan penanganan terhadap 400 korban banjir di kawasan Kijang dan Tanjunguban, Kabupaten Bintan.
"Jumlah korban di Bintan kemungkinan lebih dari 400 orang. Kami belum mendata di Kecamatan Gunung Kijang maupun Telok Sebong," kata Kepala BPBD Kepri Budiharto di Kabupaten Bintan, Sabtu,
Pihaknya sudah memberi dukungan berupa bantuan untuk korban banjir di Kijang dan Tanjunguban, antara lain tenda yang dibangun di depan SMPN 1 Kijang dan dapur umum.
Ia mengatakan akses jalan menuju Kijang, Bintan cukup sulit, karena sejumlah ruas jalan penghubung banjir.
Di tengah perjalanan di kawasan perkebunan sawit milik PT Tirta Madu, petugas BPBD Kepri menemukan tiga mobil terendam banjir.
"Mobil-mobil itu hanya terlihat atapnya. Kami membantu mengeluarkan mobil tersebut dari kawasan banjir," katanya.
Di kawasan Gesek dan Kawal, rumah warga tergenang air dan bahkan sejumlah rumah makan di kawasan lama di Gesek yang terkenal banyak pedagang nasi lemak itu ketinggian air melebih 1,5 meter.
Pemilik Kedai Kopi Hindy di Gesek mengabadikan air setinggi 1,5 meter menggenangi ruko tempat usahanya. Foto itu pun viral di media sosial.
Banjir di sejumlah kawasan di Bintan mulai surut seiring dengan hujan yang mulai mereda. Jalan Raya Tanjunguban di KM 14, depan Perumahan Permata Galaxi contohnya, sudah dapat dilalui.
Di jalan lainnya, seperti Jalan Aisyah Sulaiman arah Dompak juga dapat dilalui kendaraan.
Akses jalan KM 12, dekat Hotel Aston masih ditutup hingga sore. Petugas BPBD Kepri, BPBD Tanjungpinang, pihak kepolisian, TNI dan warga masih berupaya menyingkirkan air yang menggenangi jalan.
Namun akses jalan KM 18 menuju Kijang, Bintan masih terendam air. Ratusan kendaraan terpaksa putar balik menghindari banjir.
"Kami imbau masyarakat untuk mewaspadai banjir," kata Budi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Jumlah korban di Bintan kemungkinan lebih dari 400 orang. Kami belum mendata di Kecamatan Gunung Kijang maupun Telok Sebong," kata Kepala BPBD Kepri Budiharto di Kabupaten Bintan, Sabtu,
Pihaknya sudah memberi dukungan berupa bantuan untuk korban banjir di Kijang dan Tanjunguban, antara lain tenda yang dibangun di depan SMPN 1 Kijang dan dapur umum.
Ia mengatakan akses jalan menuju Kijang, Bintan cukup sulit, karena sejumlah ruas jalan penghubung banjir.
Di tengah perjalanan di kawasan perkebunan sawit milik PT Tirta Madu, petugas BPBD Kepri menemukan tiga mobil terendam banjir.
"Mobil-mobil itu hanya terlihat atapnya. Kami membantu mengeluarkan mobil tersebut dari kawasan banjir," katanya.
Di kawasan Gesek dan Kawal, rumah warga tergenang air dan bahkan sejumlah rumah makan di kawasan lama di Gesek yang terkenal banyak pedagang nasi lemak itu ketinggian air melebih 1,5 meter.
Pemilik Kedai Kopi Hindy di Gesek mengabadikan air setinggi 1,5 meter menggenangi ruko tempat usahanya. Foto itu pun viral di media sosial.
Banjir di sejumlah kawasan di Bintan mulai surut seiring dengan hujan yang mulai mereda. Jalan Raya Tanjunguban di KM 14, depan Perumahan Permata Galaxi contohnya, sudah dapat dilalui.
Di jalan lainnya, seperti Jalan Aisyah Sulaiman arah Dompak juga dapat dilalui kendaraan.
Akses jalan KM 12, dekat Hotel Aston masih ditutup hingga sore. Petugas BPBD Kepri, BPBD Tanjungpinang, pihak kepolisian, TNI dan warga masih berupaya menyingkirkan air yang menggenangi jalan.
Namun akses jalan KM 18 menuju Kijang, Bintan masih terendam air. Ratusan kendaraan terpaksa putar balik menghindari banjir.
"Kami imbau masyarakat untuk mewaspadai banjir," kata Budi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021