Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Anggaran biaya perjalanan dinas anggota DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, periode 2015 dikurangi 30 persen dari Rp21 miliar.

Ketua Komisi II DPRD Hulu Sungai Utara (HSU) Muksih Haitta, Selasa, mengatakan pengurangan tersebut dilakukan karena berdasarkan penilaian, kegiatan studi banding yang dilakukan selama ini kurang memberikan hasil maksimal.

"Perjalanan dinas selama ini terkesan banyak untuk jalan-jalan dan bukan untuk kegiatan yang bermanfaat guna menunjang kinerja anggota dewan," ujar Muksin melalui siaran pers.

Muksin berharap tujuan akhir dari perjalanan dinas para wakil rakyat ke luar daerah adalah berdampak pada meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD), serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ketua DPRD Hulu Sungai Utara Sahrujani mendukung pengurangan anggaran untuk perjalanan dinas anggota DPRD. Hendaknya pengurangan tersebut juga dapat diikuti oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dalam penghematan anggaran.

"Apabila anggota dewan mengambil langkah kebijakan ini Insya Allah akan diikuti SKPD di lingkungan pemerintah daerah," kata Sahrujani.

Apalagi, katanya mulai 2015 sudah berlaku peraturan pengurangan anggaran perjalanan dinas pemerintah, berupa pengurangan uang saku perjalanan dinas termasuk perjalanan dinas anggota dewan.

Pada rapat kerja antara DPRD dengan pihak eksekutif di Gedung dewan di Amuntai, Senin Sahrujani mengajak anggota dewan membahas secara interen usulan pemotongan anggaran perjalanan dinas ini sehingga disepakati pada poin apa saja yang perlu dikurangi anggarannya.

Pada rapar paripurna sebelumnya Pemkab HSU telah menyampaikan Rancangan APBD 2015 dengan estimasi pendapatan daerah meningkat 18,21 persen, yakni sebesar Rp947 miliar lebih dibanding tahun sebelumnya Rp801 miluiar lebih atau meningkat Rp145 miliar.

Demikian pula belanja daerah diestimasi meningkat sebesar 22,34 persen yakni sekitar Rp1 trilun di banding tahun sebelumya Rp863 miliar atau meningkat sebesar Rp192 miliar.

Bupati Hulu Sungai Utara H Abdul Wahid menambahkan, terdapat defisit sebesar Rp109 miliar yang akan ditutupi melalui penerimaan pembiayaan daerah sekitar Rp120 miliar, sehingga diperoleh netto pembiayaan Rp109 miliar.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014