Sebuah organisasi pemuda pecinta lingkungan, Perkumpulan Hijau Daun (PHD) yang bernaung di Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Banjarmasin ikut menghijaukan Bendung Pitap, Desa Nungka, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Anggota PHD, Zany Thaluk di Banjarmasin Minggu menuturkan, kedatangan rombongan PHD sekitar 15 orang, pada hari Jumat (25/12) dalam rangkaian hiburan akhir tahun, sekaligus melakukan aksi lingkungan ke luar daerah di luar Kota Banjarmasin.
Saat aksi penanaman pohon di Bendung Pitap, PHD yang berkolaborasi dengan puluhan anggota FKH Citra Sanggam Balangan, didampingi petugas atau juru bendung, Haikal, dan sama-sama tanam pohon.
Ketika ditanya Haikal menuturkan, bendung tersebut dibangun mulai 2004, 2008 selesai fisik, sudah ditutup bendungnya, tetapi air bendung belum dialirkan ke sawah sawah karena bangunan saluran belum semunya selesai dikerjakan.
Nantinya bendung ini mampu mengairi sekitar 4000 hektare air persawahan, hingga ke Batu Mandi atau ke wilayah Paringin Selatan.
Bendung ini nantinya akan merendam wilayah Sungai Pitapk sekitar 80 hektare, tetapi tak ada PLTA karena bendung saja bukan bendungan, dan hanya berfungsi sebagai pengairan dan pengendali air. Dalam aksi tersebut para anggota PHD dipersilahkan oleh juru bendung untuk melihat satu per satu fasilitas di wilayah yang tidak jauh dari Pasar Hihara tersebut.
Para anggota PHD sangat menikmasi lokasi tersebut dan sempat berfoto dengan mengambil lokasi lokai yang dinilai indah. Pohon yang ditanam kebanyakan pohon penghijauan dan pohon buah, dan lokasi ditentukan oleh juru bendung.
Kegiatan PHD tersebut sebagai perwujudan dari Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Anggota PHD, Zany Thaluk di Banjarmasin Minggu menuturkan, kedatangan rombongan PHD sekitar 15 orang, pada hari Jumat (25/12) dalam rangkaian hiburan akhir tahun, sekaligus melakukan aksi lingkungan ke luar daerah di luar Kota Banjarmasin.
Saat aksi penanaman pohon di Bendung Pitap, PHD yang berkolaborasi dengan puluhan anggota FKH Citra Sanggam Balangan, didampingi petugas atau juru bendung, Haikal, dan sama-sama tanam pohon.
Ketika ditanya Haikal menuturkan, bendung tersebut dibangun mulai 2004, 2008 selesai fisik, sudah ditutup bendungnya, tetapi air bendung belum dialirkan ke sawah sawah karena bangunan saluran belum semunya selesai dikerjakan.
Nantinya bendung ini mampu mengairi sekitar 4000 hektare air persawahan, hingga ke Batu Mandi atau ke wilayah Paringin Selatan.
Bendung ini nantinya akan merendam wilayah Sungai Pitapk sekitar 80 hektare, tetapi tak ada PLTA karena bendung saja bukan bendungan, dan hanya berfungsi sebagai pengairan dan pengendali air. Dalam aksi tersebut para anggota PHD dipersilahkan oleh juru bendung untuk melihat satu per satu fasilitas di wilayah yang tidak jauh dari Pasar Hihara tersebut.
Para anggota PHD sangat menikmasi lokasi tersebut dan sempat berfoto dengan mengambil lokasi lokai yang dinilai indah. Pohon yang ditanam kebanyakan pohon penghijauan dan pohon buah, dan lokasi ditentukan oleh juru bendung.
Kegiatan PHD tersebut sebagai perwujudan dari Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020