Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Jajaran Kepolisian Resort Kotabaru, Kalimantan Selatan, periode Januari-November 2014 berhasil mengungkap 118 kasus narkotika dan Obat-obatan terlarang (Narkoba).


Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Rizal Irawan, didampingi Kasat Narkoba AKP Sudiyono, Minggu, mengatakan, dari 118 kasus Narkoba, 38 kasus di antaranya merupakan kasus jenis narkotika.

"Sisanya kasus yang terkait Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan," ujar Sudiyono.

Dia menjelaskan, selama 2013 Polres Kotabaru berhasil mengungkap 121 kasus Narkoba, dan 2012 sebanyak 81 kasus Narkoba.

Melihat jumlahnya, lanjut dia, kasus narkoba tiga tahun terakhir cenderung meningkat meningkat.

"Hingga pertengahan November jumlah kasus Narkoba sudah mencapai 118 kasus, tidak menutup kemungkinan masih bisa bertambah," imbuhnya.

Menurut Kasat Narkoba, dari analisa Polres Kotabaru, tersangka kasus narkoba sebagian besar adalah orang dewasa, antara 50 tahun ke atas, bukan golongan remaja.

"Ini menunjukkan bahwa konsumen Narkoba bukanlah dari kelompok umur remaja yang biasa terjadi, namun sebaliknya termasuk golongan orang dewasa yang sebenarnya sudah memiliki pandangan dan pemikiran yang lebih luas," tuturnya.

Bukan berarti remaja tidak perlu dikhawatirkan, hanya saja fenomena terungkapnya kasus narkoba yang melibatkan orang dewasa atau orangtua justru menjadi perhatian khusus.

"Padahal kita berharap kepada oarngtua untuk mewaspadai anak-anaknya, apabila ditemukan kejanggalan dalam dari kebiasaan hendaknya melaporkan ke Polisi," tandasnya.

Ketua Badan Narkotika Kabupaten Kotabaru H Rudy Suryana, menambahkan, masalah narkoba akhir-akhir ini tidak lagi merambah pada remaja, akan tetapi sudah merambah pada orang dewasa, orangtua, bahkan anak-anak.

"Agar bisa flay, anak-anak usia sekolah dasar mulai menggunakan lem kastol, dan sejenisnya. Dan ini harus menjadi perhatian kita semua," katanya.

Semula kita berharap para orang tua, agar selalu memperhatikan gerak-gerik anak-anaknya, apabila anak suka menyendiri dan pendiam, tidak seperti biasanya, orangtua harus mencari tahu dan berusaha untuk lebih dekat dengan anak.

"Orangtua harus memaksimalkan komunikasi dengan anak, salah satu cara untuk mencegah anak agar tidak terjerumus oleh narkoba," paparnya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014