Manajer Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, menolak bersikap jemawa atas pujian yang dilontarkan manajer Liverpool Juergen Klopp sembari mempertanyakan kredibilitas badai cedera yang dihadapi calon lawannya untuk laga pekan ke-13 Liga Inggris di Anfield pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) tersebut.

Klopp dalam jumpa pers pralaganya menyebut Tottenham sebagai mesin yang selalu bisa meraih hasil sejak berada di bawah arahan Mourinho, tetapi pelatih asal Portugal itu menolak label tersebut.

Baca juga: Jose Mourinho memuji Pierre-Emile Hojbjerg setelah kalahkan Arsenal

"Mesin yang selalu menghasilkan adalah Liverpool dalam beberapa tahun terakhir dan Chelsea yang saya tangani ketika kami menjuarai dua gelar liga beruntun," kata Mourinho dilansir Reuters.

"Kami tim bagus yang harus bekerja keras, tetapi Liverpool adalah hasil dari kalau saya tidak salah 1.894 hari pekerjaan Juergen, koreksi saya jika keliru menghitung hari."

"Sedangkan kami adalah hasil pekerjaan 390 hari, yang sebetulnya juga hitungannya tidak penuh, sebab sebagian besar pada hari-hari itu kami tidak bekerja melainkan menjalani karantina dan berdiam di rumah," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Mourinho : Spurs bermain kurang termotivasi di Liga Europa

Mourinho juga menilai badai cedera Liverpool adalah sesuatu yang berlebihan, sebab menurutnya Klopp hanya kehilangan satu pemain penting yakni Virgil van Dijk.

"Van Dijk cedera dan ia tentu saja pemain yang sangat bagus, tetapi coba beri saya daftar cedera Liverpool dan bandingkan dengan daftar pemain terbaik Liverpool," katanya.

Mourinho jelas mengabaikan fakta bahwa kiper utama Liverpool Alisson Becker berkali-kali harus menepi musim ini, hal yang sama juga terjadi dengan kapten mereka Jordan Henderson.

Laga Liverpool kontra Tottenham merupakan pertemuan dua tim yang berada di posisi teratas klasemen dengan koleksi 25 poin.

Jika terpeleset menelan kekalahan di Anfield, Tottenham jelas akan kehilangan posisi mereka di puncak klasemen.
 

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020