Pelaihari, (AntaranewsKalsel) - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, membantu anak-anak dan ibu-ibu Desa Riam Pinang Kecamatan Bajuin dalam program Forum Anak Daerah (FAD).
"Tujuan kegiatan FAD Tanah Laut (Tala) untuk memberikan semangat anak-anak di daerah tersebut, agar selalu memacu diri untuk terus maju," ujar Kepala Bidang KB dan Perlindungan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) kabupaten setempat Nelly Ariani, di Pelaihari, Senin.
Selain itu, menyerahkan bantuan 320 buku tulis dan sejumlah buku paket untuk SDN Riam Pinang," lanjutnya.
Menurut dia, meskipun anak-anak tersebut jauh dari ibu kota kabupaten, namun keberadaan mereka harus mendapatkan perhatian, terutama dalam bidang pendidikan dan lainnya.
"Jangan karena tempat tinggal mereka jauh dari ibu kota kabupaten sebagai penghalang untuk meraih cita-cita," ujarnya.
Ia menambahkan, tujuan lain dari kunjungan ke desa tersebut untuk memberikan penjelasan mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak, tentang hak sipil anak dan tentang kebijakan pemerintah.
"Daerah seperti ini rentan terjadi kekerasan, baik kekerasan fisik, penelantaran, eksploitasi atau bahkn bisa menjadi sasaran `trafficking` (penjualan manusia)," ujarnya.
Ia menjelaskan, apalagi Desa Riam Pinang dikelilingi perkebunan sawit, namun ironisnya kebun sawit tersebut bukan milik warga setempat.
"Kondisi seperti ini menambah rentan terjadi dengan tindak kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan," terangnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, kunjungannya tersebut tidak cuma menghadirkan anak-anak dan para pengajar di SDN tempat, namu para ibu-ibu juga turut hadir dan diberi kesempatan untuk mengemukakan keinginan mereka.
"Pada pertemuan itu, ibu-ibu Desa Riam Pinang mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan pembinaan, khusus dalam peningkatan ekonomi dan keterampilan," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
"Tujuan kegiatan FAD Tanah Laut (Tala) untuk memberikan semangat anak-anak di daerah tersebut, agar selalu memacu diri untuk terus maju," ujar Kepala Bidang KB dan Perlindungan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) kabupaten setempat Nelly Ariani, di Pelaihari, Senin.
Selain itu, menyerahkan bantuan 320 buku tulis dan sejumlah buku paket untuk SDN Riam Pinang," lanjutnya.
Menurut dia, meskipun anak-anak tersebut jauh dari ibu kota kabupaten, namun keberadaan mereka harus mendapatkan perhatian, terutama dalam bidang pendidikan dan lainnya.
"Jangan karena tempat tinggal mereka jauh dari ibu kota kabupaten sebagai penghalang untuk meraih cita-cita," ujarnya.
Ia menambahkan, tujuan lain dari kunjungan ke desa tersebut untuk memberikan penjelasan mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak, tentang hak sipil anak dan tentang kebijakan pemerintah.
"Daerah seperti ini rentan terjadi kekerasan, baik kekerasan fisik, penelantaran, eksploitasi atau bahkn bisa menjadi sasaran `trafficking` (penjualan manusia)," ujarnya.
Ia menjelaskan, apalagi Desa Riam Pinang dikelilingi perkebunan sawit, namun ironisnya kebun sawit tersebut bukan milik warga setempat.
"Kondisi seperti ini menambah rentan terjadi dengan tindak kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan," terangnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, kunjungannya tersebut tidak cuma menghadirkan anak-anak dan para pengajar di SDN tempat, namu para ibu-ibu juga turut hadir dan diberi kesempatan untuk mengemukakan keinginan mereka.
"Pada pertemuan itu, ibu-ibu Desa Riam Pinang mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan pembinaan, khusus dalam peningkatan ekonomi dan keterampilan," tandasnya.
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014