Martapura, (Antaranews Kalsel) - Kesultanan Banjar merupakan bagian dari sejarah besar di Bumi Kalimantan. Keberadaan Kesultanan Banjar merupakan tonggak budaya dan perkembangan kehidupan bagi masyarakat Banjar sejak didirikan di Keraton Kuin Banjarmasin dengan raja pertama Sultan Suriansyah pada Bulan November 1526.
 
Setelah dihapuskan  Belanda pada tahun 1860,  praktis kegiatan Kesultanan memudar dan menghilang tanpa bekas hingga  tepatnya pada Tanggal 24 Juli 2010 melalui Musyawarah Tinggi Adat, H Khairul Saleh yang merupakan zuriat kesultanan memprakarsai berdirinya sebuah lembaga yang bernama Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar (LAKB) Kalsel.

Sejak berdiri kiprah positif dan konkret Lembaga Adat dan  Kekerabatan Kesultanan Banjar dalam membesarkan budaya kearifan lokal manfaatnya sudah banyak dirasakan masyarakat berbagai lapisan. Walaupun tujuan utama adalah mengangkat kembali harkat dan martabat budaya Banjar sehingga dilestarikan generasi muda namun Lembaga Kesultanan juga banyak melakukan aksi sosial kemasyarakatan.

Kini Lembaga Adat dan Kesultanan Banjar yang dipimpin Sultan Khairul Shaleh telah memasuki milad ke 510 atau tahun ke 4 sejak secara resmi berdiri pada tahun 2010 silam .

Tema Milad ke 510 Mengabadikan Kearifan Adat dan Menjunjung Kesempurnaan Syariat memiliki makna filosofi mendalam tentang keteguhan masyarakat Banjar  dalam menjunjung tinggi adat istiadat yang bernilai kebaikan serta  memegang teguh syariat.  
 

Seperti halnya peringatan Milad sebelumnya,  puncak kegiatan milad banyak diisi dengan kegiatan bernuansa budaya selain kegiatan agama dan sosial.  Bahkan kegiatan Milad 510 kali ini bakal lebih meriah bukan saja lewat rangkaian kegiatan Festival Budaya Banjar 2014, namun juga bertepatan dengan pesta budaya perkawinan anak tertua dari Sultan Khairul Shaleh dan Hj Raudhatul Jannah yakni Gusti Dhia Hidayat.

Perhelatan akbar perkawinan anak Sultan Khairul Shaleh merukan representasi budaya perkawinan dalam adat Banjar. Prosesi perkawinan secara adat dilaksanakan secara berurutan sehingga dapat dijadikan bahan referensi lengkap bagi masyarakat tentang adat leluhur dalam melaksanakan perkawinan.

Dalam prosesi perkawinan anak Sultan tersebut ada budaya batimung, badudus, bapacar dan bapapadah. Kegiatan ini prosesi perkawinan ini akan menjadi pembukan kegiatan festival budaya Banjar 2014 yang dilaksanakan pada 29 Oktober 2014.          
 
Simbol Kebanggaan Budaya
 
Tema Milad Kesultanan Banjar ke 510 mengandung makna filosofi mendalam  sebagai cerminan dan keteguhan masyarakat Banjar dalam menjunjung tinggi adat istiadat bernilai kebaikan serta menjunjung syariat .

“Dengan  Milad 510 ini bukan saja mengangkat kembali harkat dan martabat budaya Banjar sebagai kearifan lokal namun juga diharapkan bisa dilestarikan oleh generasi muda khususnya. Dengan budaya Banjar menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri menjadi pendorong kebanggaan masyarakat akan budaya yang sejak turun temurun diwariskan oleh tetuha bahari,” harap  Sultan Banjar H Khairul Saleh

Menurutnya dengan adanya kebanggaan memiliki budaya tersebut itulah dapat diambil sisi positif agar dapat membangkitkan semangat membangun daerah  dan meningkatkan peran serta masyarakat yang lebih maju dan bermartabat.

Kegiatan Milad sendiri pada dasarnya sudah dipersiapkan sejak jauh hari sebelumnya. Bahkan pada Bulan Ramadhan 1435 hijriyah, lembaga Kesultanan sudah menggelar kegiatan sosial seperti pelaksanaan pasar rakyat di berbagai lokasi  seluruh Kalsel untuk membantu meringankan kebutuhan akan sembako bagi warga di pelosok.

Pasar murah kesultanan  yang merupakan bagian dari agenda Milad 510 tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat lokasi pelaksanaan. Bahkan direncanakan kegiatan pasar murah ini menjadi agenda rutin setiap tahun menjelang puncak Milad.

Pada puncak Milad 508  atau tepatnya 25 November 2012  H  Khairul Shaleh dinobatkan sebagai Sultan Banjar oleh Dewan Mahkota Kesultanan Banjar.

Dengan resminya dihidupkan lagi Kesultanan Banjar maka dapat mengangkat harkat martabat dan marwah Urang Banjar yang memiliki sejarah besar kerajaan yang yang berandil besar dalam perang melawan penjajahan sekaligus penyebaran agama Islam di bumi Kalimantan.

Lembaga kesultanan juga sebagai simbol pemersatu budaya Banjar dengan budaya lain di nusantara karena saat ini ada 100 lebih lembaga kerajaan dan kesultanan di Indonesia.  Dalam  Forum Silaturahmi Keraton se Nusantara Lembaga Kesultanan Banjar secara resmi terdaftar dan Sultan Khairul Shaleh merupakan koordinator forum wilayah Kalimantan.

Kita berharap semoga dengan puncak kegiatan Milad 510 ini dapat memberikan arti positif bagi masyarakat sekaligus memicu kebanggaan Urang Banjar punya sejarah dan budaya yang besar.

Sementara itu Sekretaris   Dinas Kebudayaan dan Parwisata  Kabupaten Banjar Drs H Ghani Fauzi MM,  mengatakan kegiatan festival   budaya  bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk melestarikan kearifan  lokal dan warisan  leluhur  sebagai cermin  penghargaan kebesaran budaya Banjar.
 
Kabupaten Banjar Kembali Mengharumkan Kalsel

Pemerintah Kabupaten Banjar  melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan  Perizinan Terpadu (BKPMPPT) kembali berhasil mempertahankan Anugerah Investment Award  sebagai daerah terbaik penyelenggaraan pelayanan terpadu  satu pintu di bidang penanaman modal (PTSP-PM).

Daerah dipimpin Sultan H Khairul Saleh ini sebelumnya pada tahun 2011 dan 2013 meraih penghargan serupa.

Untuk tahun 2014 ini,  pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI,  kembali mengapresiasi dengan memberikan penghargaan atas kerja keras membangun sistem pelayanan terpadu hingga  memberikan dampak positif bagi
Penghargaan ini diserahkan langsung  Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Eko Prasojo  kepada Bupati Sultan H Khairul Saleh  dalam acara Penganugerahan Penghargaan Kepada Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal Provinsi, Kabupaten & Kota Terbaik Tahun 2014, yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta. Selasa (7/10).

Investment Award adalah penghargaan yang diberikan  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia kepada Lembaga penyelenggara pelayanan & perizinan serta penanaman modal baik ditingkat provinsi maupun kabupaten di seluruh Indonesia. Kabupaten Banjar tercacat satu-satunya daerah kabupaten di Kalsel  yang meraih penghargaan Investment           
Penetapan kualifikasi dan penilaian terhadap Kelembagaan Pelayanan terpadu Provinsi & Kabupaten ini dilakukan  PT Surveyor Indonesia.
Tahun ini merupakan tahun ke lima penilaian dan penganugerahan Invesment Award.  Penilaian tersebut dilakukan hingga Juni 2014 meliputi 34 Provinsi, 413 kabupaten, 98 Kota, 5 pelabuhan & kawasan perdagangan bebas serta 2 kawasan Ekonomi khusus.

Prosedurnya, setelah didapat hasil penilaian melalui survei, penyelenggara pelayanan terpadu diuandang untuk melakukan pemaparan di BKPM RI sebelum nantinya dilakukan uji petik dan pantauan langsung ke lapangan.

Acara ini dihadiri Wamen PAN RB, Wamen Perdagangan, Direktur PT Surveyor Indonesia Bambang Isworo serta para kepala daerah yang menerima penghargaan.

Bupati Sultan H Khairul Saleh  usai menerima penghargaan mengungkapkan bahwa hal ini tentu saja merupakan motivasi bagi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan dan mengutamakan pelayanan. "Khususnya bagi seluruh SKPD yang berkaitan dengan pelayanan agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ungkap Bupati.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjarmasin ini mengharapkan  prestasi ini menjadi pendorong kuat untuk dinas teknis terkait mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan di bidang penanaman modal.

“Anugerah Investment Award merupakan simbol kerja keras dan tekad daerah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan. Tidak ada prestasi tanpa kerja keras. Paling penting lagi adalah selalu berusaha melakukan inovasi-inovasi cerdas bagi kemudahan pelayanan kepada masyarakat,” tandas Khairul Saleh.

Bupati berharap kedepan melalui penghargaan nasional ini investasi di Kabupaten Banjar semakin meningkat.

"Kita harapkan semakin timbul kepercayaan investor untuk menanamkan investasi sekaligus nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," tandasnya.

Senada dengan hal itu Kepala BKPMPPT Kabupaten Banjar Drs H Khairil Anwar mengungkapkan terima kasih dan penghargaan tinggi atas kepercayaan pemerintah atas perestasi yang telah diraih.  

“Terima kasih tulus kami sampaikan kepada stakeholder terkait dan masyarakat, lebih khususnya lagi kepada Bapak Bupati H Khairul saleh dalam mendukung upaya kami untuk terus berinovasi,” ucap Khairil Anwar.
 
Dubes Amerika Puji Kepala Daerah Peduli Disabilitas
 
Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia,  Robert Blake memuji kepedulian nyata Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh  bersama kepala daerah lainnya dalam mendukung program  dunia  bagi kebangkitan penyandang disabilitas untuk menjadi orang hebat dan luar biasa.

Hal tersebut diutarakan Robert Blake saat memberikan sambutan dan apresiasi di Acara Sri Lestari  Inspirational Jaurney,  di Tugu Proklamasi Jakarta, Minggu (12/10) pagi.

Penyandang  disabilitas merupakan istilah pengganti dari penyandang cacat atau orang dengan kecacatan atau orang cacat yang dahulu sering digunakan. Istilah ini disahkan pada Semiloka Terminologi “Penyandang Cacat” Dalam Rangka Mendorong Ratifikasi Konvensi Internasional Tentang Hak-Hak Penyandang Cacat pada tanggal 8-9 Januari 2009 , di Gedung Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD), Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Semiloka ini merupakan hasil kerjasama antara Komnas HAM bekerja sama dengan Departemen Sosial dan lembaga-lembaga terkait. Istilah penyandang disabilitas juga merupakan istilah yang digunakan pada skala internasional.

Robert Blake juga memuji kepala daerah lainnya yang diundang United Cerebral Palsy (UCP) Roda untuk Kemanusian selaku pelaksana kegiatan,  antara lain  Gubernur Aceh, Gubernur Sumatera Selatan dan Bupati Kareng Asem dan  Bupati Ponorogo atas komitmen teguh membantu para penyandang disabilitas masing-masing daerah.
 
“Amerika Serikat sangat mendukung aksi sosial yang dilaksanakan organisasi dunia untuk kemandirian penyandang disabilitas. Dan ini merupakan komitmen teguh  Presiden Obama yang terus mendorong penyandang disabilitas untuk berinovasi dan berkarya menuju kemandirian,”

Menurut Robert Blake, tanpa bantuan pemerintah program sosial untuk mendorong penyandang disabilitas lebih berkarya dan mandiri tidak akan berhasil. Semua diperlukan kerja sama dan satu visi dalam melaksanakan peran mulia ini.

Robert mencontohkan sosok Sri Lestari merupakan perempuan hebat dan luar biasa. Meski memiliki keterbatasan fisik dia mampu menunjukan kemandirian. Sri Lestari patut menjadi inspirator bagi penyandang disabilitas agar tidak mudah  menyerah dalam menjalani kehidupan.

Ini dibuktikan Sri Lestari dengan sepeda motor yag didesain khusus mampu berkeliling Indonesia dengan jarak tempuh sekitar 3.200 kilometer melakukan sosialisasi dan aksi sosial membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dan daerah.

Direktur UCP Roda untuk Kemanusian Heni Praba Ningrum mengucapkan terima kasih kepada organisasi dunia, pemerintah daerah dan pusat atas kerja sama membangun komunikasi sinergis membangkitkan peran nyata penyandang disabilitas dalam berkarya.

Sementara itu Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh mengatakan pihaknya terus bekerja keras dan mendorong aksi-aksi sosial kemanusiaan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas maupun masyarakat yang memiliki  keterbatasan sosial.
 
Adipura Kencana 2014

Kabupaten Banjar Ukir Sejarah Kalsel Raih  Adipura Kencana
Bersyukur Tiada Akhir. Ungkapan penuh syukur ini diucapkan Bupati Banjar,  Sultan H Khairul Saleh saat menerima undangan resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk menerima Penghargaan Adipura Kencana 2014,  bertepatan Peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia, di Istana Negara,  Jakarta, Kamis (5/6).

“Alhamdulillah berkat dukungan penuh  segenap lapisan masyarakat,  para ulama,  tuan guru, swasta, perusahaan media massa,  perbankan  yang mendukung kebijakan peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan,  Kabupaten Banjar melalui Kota Martapura berhasil meraih Adipura Kencana 2014,”  ucap syukur Bupati H Khairul Saleh kepada wartawan di Martapura.

Dikatakan H Khairul Saleh,  prestasi Adipura Kencana merupakan  anugerah terbesar bagi masyarakat Kabupaten Banjar dan masyarakat Banua Kalsel umumnya  sebagai wujud kekompakan dan kebersamaan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
                Berdasarkan catatan harian ini,   Kabupaten Banjar  tercatat   sebagai satu-satunya daerah di Indonesia Bagian Timur dan pertama di Kalimantan Selatan yang berhasil meraih  Adipura Kencana 2014.

Bupati kelahiran 5 Januari 1964 ini kembali mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh lapisan lapisan masyarakat yang telah mendukung penuh  kebijakan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup.

H Khairul Saleh mengungkapkan keberhasilan ini merupakan kerja keras dari seluruh lapisan masyarakat terutama upaya penciptaan sumber energi terbarukan berupa pemanfaatan sampah untuk dijadikan gas metan yang selanjutnya dimanfaatkan untuk energi listrik bagi sebagian masyarakat  yang tinggal di sekitar Tempat Pemerosesan Sampah Akhir (TPA)  Padang Panjang, Kecamatan Karang Intan Martapura.

“Semuanya berkat hasil kerja keras, kerja cerdas  dan kerja ikhlas seluruh masyarakat Kabupaten Banjar,” ungkapnya seraya mengatakan pemanfaatan gas metan (CH4)  yang berasal dari sampah menjadi energi terbarukan yang pertama kali di Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurut Khairul Saleh,   persoalan lingkungan hidup cukup kompleks dan mahal. Untuk itu perlu inovasi untukmemanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup. Kesemua program di bidang lingkungan hidup dimaksudkan untuk mendorong pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kota bersih dan teduh (clean and green city), tentunya memang sejalan dengan motto Kota Martapura “BERINTAN” (Bersih,Indah,Tertib,dan Nyaman).

Sekretaris Daerah Nasrun Syah menambahkan bahwa penghargaan Adipura Kencana  merupakan pertama kali diraih Kabupaten Banjar setelah mendapatkan penghargaan 2 kali meraih Adipura secara berturut-turut, yakni tahun 2012 dan 2013.  Hal ini dikarenakan Bupati Banjar Sultan H  Khairul Saleh sangat peduli terhadap kegiatan yang berdampak terhadap masyarakat seperti lingkungan hidup.

Untuk itulah diberbagai kesempatan beliau selalu meminta dukungan dari dari semua pihak terkait untuk mengoptimalkan pembangunan. Konsep beliau didasari oleh keinginan untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang merupakan indikator didalam Millenium Development Goals (MDGs).

Kabag Humas Rahmaddin MY membenarkan hal tersebut. Saat expose Bupati Banjar di depan Dewan Pertimbangan Adipura Kencana telah meletakkan pondasi untuk 3 kemandirian yaitu kemandirian pangan, kemandirian energi, dan kemandirian air.

Hal inilah yang menjadi dasar untuk meningkatkan nilai adipura kencana melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) baik lokasi, area, sampah, gulma, penghijauan, sebaran pohon peneduh, fungsi pohon peneduh, penghijauan, drainase RTH dan  TPS./e

Pewarta: Asmuni

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014