Bertepatan dengan pelaksanaan JABAR Investment Summit yang dilaksanakan 16-17 Nopember 2020, Fintech P2P lending “ Lumbung Dana Indonesia ” dan PT Jasa Sarana menandatangani Head Of Agreement pada tanggal 16 Nopember 2020 sebagai bentuk kerja sama kedua belah pihak.

Kerja sama yang dilakukan untuk pembiayaan pembangunan jaringan gas pelanggan UMKM dan retail di wilayah Jawa Barat. Kerjasama ini bertujuan untuk mengakselarasi dan memberikan akses permodalan dan pembiayaan dalam upaya memajukan UMKM untuk pembangunan ekonomi di wilayah Jawa barat. 

PT Lumbung Dana Indonesia yang lebih di kenal dengan Fintech Lumbung Dana merupakan perusahaan yang menyelenggarakan layanan penyaluran pinjaman uang berbasis teknologi informasi finansial (Fintech).

Sebagai penyelenggara  platform P2P lending Lumbung Dana  menjalankan peran sebagai perantara antara peminjam dengan pemberi pinjaman. 

Lumbung Dana tidak hanya sebatas perantara saja, juga mengelola dan menyalurkan dana pemberi pinjaman yang bertindak sebagai investor kepada para pelaku UMKM dan retail yang membutuhkan modal usaha. 

UMKM merupakan prioritas Lumbung dana dalam penyaluran pendanaan yang selama ini sulit dan  tidak terlayani oleh perbankan .

Peran  Penyelenggara Platform  fintech peer-to-peer (P2P) lending berbasis technology informasi ini di yakini memiliki peluang yang sangat besar dalam menjangkau pembiayaan ke segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) karena semua proses nya di lakukan online dan tidak perlu tatap muka, tingkat kecepatan proses ini   dapat  membantu UMKM Indonesia untuk mendapatkan pinjaman modal usaha. 

Kecepatan memperoleh pinjaman  modal usaha bagi UMKM tentu akan sangat membantu untuk lebih cepat berkembang dan maju.

Kemajuan UMKM Indonesia akan berkontribusi positif untuk mengentaskan masyarakat dari jurang kemiskinan,  meratakan dan meningkatkan tingkat perekonomian rakyat kecill dan memberikan pemasukan devisa bagi negara. Fintech Lumbung dana sudah beroperasi, terdaftar dan di awasi oleh Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) sejak desember 2018. 

PT Jasa Sarana  (“Jasa Sarana”) adalah Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sesuai amanat pemegang saham mengemban tugas sebagai agent of development diantaranya dalam bidang infrastruktur, energi, pengembangan kawasan dan pengolahan limbah.  Jasa Sarana merupakan induk perusahaan dari PT Jabar Energy, PT Jabar Telematika dan PT Jasa Medivest.

Indrawan Sumantri selaku Direktur Investasi PT Jasa Sarana menjelaskan sesuai dengan  Head of Agreement, PT Jasa Sarana  dan Fintech Lumbung Dana sepakat untuk melakukan inisiasi kerjasama bisnis atas potensi usaha yang dimiliki oleh masing-masing pihak.

Sebagai langkah awal pelaksanaan Kerjasama tersebut telah di tandatangani perjanjian Kerjasama yaitu  Fintech Lumbung Dana dengan PT Jabar Energy yang merupakan anak perusahaan dari PT Jasa Sarana . 

Dia  juga mengatakan bahwa Kerjasama dengan Fintech Lumbung Dana merupakan kerja sama yang win win solution, dimana Jabar Energy dalam menyalurkan gas alam dengan membangun jaringan gas ke perumahan selama ini menggunakan dana APBD, sudah saatnya ketergantungan dengan  APBD dikurangi dengan melibatkan pihak ketiga sebagai alternatif pembiayaan dan calon pelanggan menjadi mandiri dengan melakukan pembiayaan sendiri atas biaya penyambungan jaringan gas tersebut. 

Semua biaya tetap sama, selama ini harus menunggu anggaran Jabar Energy maka sekarang pelanggan memiliki alternatif pembiayaan sendiri sehingga waktu pemasangan lebih cepat. PT Jabar Energy (Jabar Energy) merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang energy, minyak dan gas bumi.

Saat ini Jabar Energy menyalurkan dan melakukan pemasangan pipa gas alam di daerah Depok, Jawa Barat.  PT Jasa Sarana menargetkan Jabar Energy untuk dapat menyalurkan gas alam ke UMKM dan Retail   Jawa Barat dengan target 1.000.000 pelanggan atau Rp 10 Triliun dengan proses perijinan dari pihak berwenang secara bertahap. 

Dalam rangka mencapai target tersebut serta memberikan ketersediaan akses dan  alternatif pembiayaan kepada UMKM dan Retail  maupun calon pelanggan Jabar Energy bekerjasama dengan Fintech Lumbung Dana yang menyediakan akses pembiayaan pemasangan jaringan  gas tersebut.

Pemasangan pipa gas alam dengan target 1.000.000 pelanggan tersebut diharapkan dapat tercapai  dalam waktu 5 tahun sebagaimana disampaikan oleh Indrawan Sumantri.

Lebih jauh Yoga Mahesa selaku Direktur Utama Fintech Lumbung Dana mengapresiasi Kerjasama yang telah di jalin, tentu Kerjasama ini di yakini akan memberikan manfaat yang besar  kedua belah pihak dan masyarakat untuk kemajuan dan pengembangan UMKM dan Retail di wilayah Jawa Barat.

Yoga berharap dengan tersedianya  akses pembiayaan permodalan maka sambungan jaringan gas bisa segera diwujudkan  untuk  pelaku UMKM dan Retail di jawa barat dan dapat menggeliatkan ekonomi jawa barat . Target akses pembiayaan Rp 10 trilun untuk 1 juta pelanggan tentu sebuah amanah yang terhormat untuk Lumbung Dana dalam berkontribusi untuk pembangunan ekonomi Indonesia.

Yoga juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan masyarakat dan pemerintah yang telah memberikan ruang dan kesempatan  kepada pelaku atau penyelenggara Platform P2P lending untuk berpartisipasi dalam mengakselerasi kualitas pembiayaan permodalan untuk UMKM Indonesia.

Dirinya berkeyakinan industry fintech di Indonesia akan terus  berkontribusi positif dalam pembangunan ekonomi Indonesia dan berharap di masa yang akan datang semakin besar ruang dan kesempatan yang di berikan kepada penyelenggara platform P2P dalam memberikan akses permodalan untuk UMKM di Indonesia.  

Founder dan Komisaris Utama Lumbung Dana Indonesia, Rico Rustombi pada kesempatan Jabar Investment Summit 2020 juga menyampaikan perkembangan penyaluran pendanaan untuk kebutuhan modal usaha UMKM dan retail dari Fintech P2P terus meningkat dan berkontribusi positif bagi pembangunan perekonomian nasional,tentunya ini berita yang positif dan menggembirakan, dimana sampai saat ini sudah hampir Rp 129 triliun dana pinjaman telah tersalurkan melalui Fintech.

Pencapaian ini tentu adalah sebuah proses dan elaborasi serta inovasi yang efektif  dan berjalan dengan  baik antara seluruh stakeholder yaitu masyarakat , Penyelenggara Platform,  Pemerintah serta OJK sebagai Regulator yang konsisten mengayomi perkembangan industry fintech di Indonesia. 

Namun menurut Rico Indeks Inklusi keuangan di  Indonesia baru mencapai 76 persen, masih lebih rendah rendah dibanding negara Asia lainnya seperti Thailand 82 persen, Singapore 98 persen, Malaysia 85 persen. 

"Kita harus mengejar ketertinggalan indeks inklusi keuangan kita agar bisa lebih baik dari negara tetangga dalam waktu yang tidak lama lagi," ucapnya.

Lebih lanjut Rico Rustombi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Logistik dan rantai pasok, menegaskan dan berkomitment Platform Fintech Lumbung Dana Indonesia akan mengambil peran aktif tidak hanya sebagai perantara penyaluran pendanaan namun juga berperan  sebagai penggerak utama literasi digital masyarakat, sebagai pendamping perencana keuangan, serta memperluas akses permodalan UMKM dan akses pemasaran, apalagi saat ini pemerintah sendiri telah menetapkan Undang-Undang No 11 Tahun 2020 terkait dengan Cipta Kerja, yang diharapkan bisa melakukan transformasi ekonomi secara nasional.

Seharusnya akselerasi pemulihan dan pertumbuhanan ekonomi nasional terutama di bidang inklusi keuangan dan teknologi digital, dengan kolaborasi lintas sektoral yang efektif bisa segera di wujudkan.

Program kerja sama lainnya penyelenggara platform P2P Lending, Lumbung Dana  juga telah melakukan  kerjasama  dalam lingkungan BUMD Jawa Barat, yaitu telah di tandatangani nya Kerjasama dengan PT Agro Jabar untuk akses pembiayaan kepada para petani yang dibawah binaan PT Agro Jabar dan beranggotakan kurang lebih 600.000 petani dan ini sedang berlangsung, Selain akses pembiayaan juga akses pasar dan edukasi adalah bagian dari program Kerjasama ini, potensi agri bisnis di jawa barat sangat besar dan menjanjikan imbuh Yoga.

Dalam perjalanan sebagai penyelenggara P2P Lending, Fintech Lumbung Dana juga merambah  pelayanan pemberian pinjaman kepada UMKM sektor energy,  logistik dan juga Koperasi Insan Perairan Indonesia (KIPI), kerja sama dilakukan untuk memberikan akses biaya Pendidikan dalam rangka upgrading skill kepada anggota koperasi yang berprofesi sebagai awak pelayaran untuk mengikuti Pendidikan peningkatan grade atau status sertifikat profesi dari ANT 2 menjadi ANT 1.

Di masa yang akan datang Fintech Lumbung Dana juga berencana  untuk mengembangkan pasar pelayanan penyaluran pinjaman permodalan untuk UMKM di luar pulau jawa khususnya wilayah timur Indonesia, keterangan yang di sampaikan Yoga dalam menutup wawancara.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020