Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Kalimantan Selatan menggelar aksi demo terkait kabut asap, di depan rumah dinas gubernur setempat, Jalan Soeprapto Banjarmasin, Rabu.


Dalam unjuk rasa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalsel itu menuntut pemerintah provinsi (Pemprov) setempat agar lebih serius menanggulani masalah atau musibah kabut asap.

Ketua KAMMI Kota Banjarmasin Muhammad Habibi selaku koordinator lapangan unjuk rasa dalam orasinya mengatakan, Pemprov Kalsel seakan kurang serius menangani darurat kabut asap.

"Oleh karenanya masyarakat Kalsel, terutama daerah sebaran kabut asap banyak yang menderita penyakit inpeksi saluran pernafasan akut (ISPA)," katanya.

Menurut dia, ketidak mampuan pemprov meminta dilaksanakannya hujan buatan untuk menangani masalah kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalsel yang menimbulkan kabut asap, menjadi sebuah masalah.

"Kita heran, Pemprov Kalsel sepertinya kurang kuat tawar posisi masalah penanggulangan kebakaran di tingkat pusat. Padahal daerah ini dipimpin oleh orang yang sama selama sepuluh tahun," cetusnya.

Sebab, katanya, musibah kebakaran hutan dan lahan gambut di daerah ini menjadi langganan tahunan, yang mestinya menjadi perhatian segenap pemangku kepentingan bangsa. "Masalah kebakaran hutan dan lahan bukan hal baru bagi masyarakat Kalsel," tandasnya.

Karena, lanjutnya, setiap tahun masyarakat dipaksa menerima secara pasrah bencana seperti ini tanpa adanya tindakan dan kebijakan yang konkrit dan kreatif yang bisa dilakukan gubernur sebagai pemangku kebijakan tertinggi di daerah ini untuk memutus siklus "setan" kabut asap yang meresahkan masyarakat setiap tahun.

"Bahkan lebih parah lagi pemerintah juga ikut-ikutan pasrah dan kebijakan-kebijakan yang diambil juga cenderung monoton, sehingga penanggulangan masalah ini terkesan lamban dan tidak maksimal," paparnya.

Ia mengharapkan, agar Pemprov bangkit untuk segera menangani bencana kabut asap ini, dan menindak pelaku pembakar hutan tanpa pandang bulu atau tebang pilih.

"Sebab kita yakini, kebakaran hutan dan lahan itu bukan unsur ketidak senghajaan, apalgi saat ini banyak yang membuka lahan untuk perumahan dan perkebunan, hingga kita meminta pihak yang berwajib menindak para pelakunya tanpa pandang bulu," ujarnya.

  Sebagai kekecewaan massa pengunjuk rasa terhadap kinerja pemprov terkait penanganan kabut asap tersebut, mereka sepakat berjalan mundur untuk menyudahi aksi demo.    

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014