Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, memuat mata pelajaran lokakarya, di mana siswa diberikan motivasi untuk mandiri, dan berwirausaha.


Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Paminggir, Sukiman di Amuntai, Rabu, mengatakan, tidak ada kaitanya apabila siswa sudah bisa mandiri dapat menyebabkan siswa putus sekolah.

"Kita tetap mendorong semangat anak didik untuk tetap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Melalui pendidikan prakarya ini siswa akan tertantang menyempurnakan keterampilan yang dimiliki," ucapnya.

Kemampuan untuk dapat mandiri tidak dimaksudkan untuk mendorong siswa berhenti sekolah, karena sudah memiliki bekal usaha dasar.

Para guru di SMA Paminggir di Hulu Sungai Utara cukup antusias memberikan pendidikan prakarya ini kepada siswanya meski sekolah ini lokasinya cukup terpencil di tengah wilayah berawa-rawa.

Menurut dia, siswa yang putus sekolah lebih banyak disebabkan persoalan rumah tangga seperti perceraian orang tua (broken home), masalah sosial ekonomi dan lainnya.

Sejak 2013 terdapat muatan mata pelajaran kewirausahaan dan prakarya/seni budaya di SMA, khususnya kelas 1 dan 2 di mana pada 2014 disesuaikan dengan keunggulan dan budaya lokal.

Sukiman menerangkan, mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan bertujuan melatih keterampilan, dan kemandirian siswa yang kelak bermanfaat untuk masa depan mereka.

Melalui mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMA Negeri Paminggir, para siswa diberi keterampilan mengolah bahan makanan lokal seperti mengolah ikan haruan menjadi abon haruan, mengolah sari minuman herbal dari kunyit, kencur dan jahe.

  "Untuk sementara hasil karya siswa tersebut dijual di kantin sekolah namun kedepan rencananya akan dikomersialkan," katanya.   

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014