Masyarakat Desa Bumi Asih Kecamatan Kelumpang Selatan merasa lega dengan terjaminnya ketersediaan air bersih meski dimusim kemarau, pasalnya pemerintah desa setempat gencar melakukan normalisasi dua buah embung dengan kapasitas besar.
Menyusul embung pertama di kawasan RT5 berukuran 40x50 meter dengan kedalaman diatas 8 meter, kini pemerintah Desa Bumi Asih kembali melakukan normalisasi embung yang berlokasi di tengah desa untuk mengcover warga di kawasan RT2, RT3 dan RT4.
"Dengan normalisasi ini, embung akan lebih maksimal pemanfaatannya oleh warga, karena teknik pembangunan menggunakan cara batu belah susun, agar tidak mengalami kelongsoran dan memiliki resapan air yang baik dan dapat menimbulkan air lebih jernih," kata Kepala Desa Bumi Asih, Suprdi, Kamis.
Dikatakannya, dalam proses pekerjaan normalisasi embung menerapkan pola Padat karya tunai, tujuannya untuk capaian yang maksimal dengan melibatkan peran warga.
"Tujuan kami terkait normalisasi embung ini menjamin ketersediaan air bersih dengan volume air yang lebih banyak seiring semakin bertambahnya kepala keluarga," terang Supardi.
Dia juga menjelaskan, sudah pada dua musim kemarau ini, keberadaan embung desa sudah dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitar 500 KK, karena debet air di embung masih cukup hingga tibanya musim hujan.
"Kedepanya harapan kami bisa menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga," pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru Syairi Mukhlis mengatakan, pihaknya berkomitmen dan menaruh perhatian serius pada penyediaan air bersih bagi warga Bumi Saijaan, baik melalui pembangunan bendungan maupun embung.
Bahkan pada reses yang baru saja ia lakukan, politisi PDIP ini berjanji akan mengakomodir aspirasi masyarakat Desa Tanjung Sari Kecamatan Kelumpang Barat terkait usulan normalisasi embung (tempat penampungan air baku) bagi warga setempat.
"Pada reses kali ini kami mendatangi sejumlah desa di Kecamatan Kelumpang Barat dan Kelumpang Tengah, salah satunya Desa Tanjung Sari," kata Syairi.
Dikatakannya, banyak hal yang menjadi aspirasi warga yang mengemuka dalam pertemuan yang digelar bersama masyarakat, namun secara umum terkait infrastruktur dan fasilitas publik.
Beberapa yang menjadi sorotan masyarakat di dua kecamatan tersebut adalah sarana dan prasarana jalan dan ketersedaiaan air bersih serta jaringan listrik.
Kemudian lanjut Syairi, khusus untuk penyediaan air bersih, masyarakat Desa Tanjung Sari mengusulkan agar dilakukan normalisasi terhadap embung yang ada di tempat tinggal mereka.
Hal itu dimaksudkan agar keberadaan embung dapat dioptimalkan fungsinya dalam menampung air bagi kebutuhan masyarakat, terlebih pada musim kemarau yang selalu mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
"Usulan yang disampaikan masyarakat tersebut, akan dimasukkan dalam program aspirasi saya melalui aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)," jelas Syairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Menyusul embung pertama di kawasan RT5 berukuran 40x50 meter dengan kedalaman diatas 8 meter, kini pemerintah Desa Bumi Asih kembali melakukan normalisasi embung yang berlokasi di tengah desa untuk mengcover warga di kawasan RT2, RT3 dan RT4.
"Dengan normalisasi ini, embung akan lebih maksimal pemanfaatannya oleh warga, karena teknik pembangunan menggunakan cara batu belah susun, agar tidak mengalami kelongsoran dan memiliki resapan air yang baik dan dapat menimbulkan air lebih jernih," kata Kepala Desa Bumi Asih, Suprdi, Kamis.
Dikatakannya, dalam proses pekerjaan normalisasi embung menerapkan pola Padat karya tunai, tujuannya untuk capaian yang maksimal dengan melibatkan peran warga.
"Tujuan kami terkait normalisasi embung ini menjamin ketersediaan air bersih dengan volume air yang lebih banyak seiring semakin bertambahnya kepala keluarga," terang Supardi.
Dia juga menjelaskan, sudah pada dua musim kemarau ini, keberadaan embung desa sudah dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitar 500 KK, karena debet air di embung masih cukup hingga tibanya musim hujan.
"Kedepanya harapan kami bisa menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga," pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru Syairi Mukhlis mengatakan, pihaknya berkomitmen dan menaruh perhatian serius pada penyediaan air bersih bagi warga Bumi Saijaan, baik melalui pembangunan bendungan maupun embung.
Bahkan pada reses yang baru saja ia lakukan, politisi PDIP ini berjanji akan mengakomodir aspirasi masyarakat Desa Tanjung Sari Kecamatan Kelumpang Barat terkait usulan normalisasi embung (tempat penampungan air baku) bagi warga setempat.
"Pada reses kali ini kami mendatangi sejumlah desa di Kecamatan Kelumpang Barat dan Kelumpang Tengah, salah satunya Desa Tanjung Sari," kata Syairi.
Dikatakannya, banyak hal yang menjadi aspirasi warga yang mengemuka dalam pertemuan yang digelar bersama masyarakat, namun secara umum terkait infrastruktur dan fasilitas publik.
Beberapa yang menjadi sorotan masyarakat di dua kecamatan tersebut adalah sarana dan prasarana jalan dan ketersedaiaan air bersih serta jaringan listrik.
Kemudian lanjut Syairi, khusus untuk penyediaan air bersih, masyarakat Desa Tanjung Sari mengusulkan agar dilakukan normalisasi terhadap embung yang ada di tempat tinggal mereka.
Hal itu dimaksudkan agar keberadaan embung dapat dioptimalkan fungsinya dalam menampung air bagi kebutuhan masyarakat, terlebih pada musim kemarau yang selalu mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
"Usulan yang disampaikan masyarakat tersebut, akan dimasukkan dalam program aspirasi saya melalui aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)," jelas Syairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020