Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Pengamat sosial politik dan kemasyarakatan dari Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin Sarbaini Haira mengingatkan semua elemen bangsa agar terus mewaspadai gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan radikalisme.

"Walau secara ideologis komunisme sudah tak mempunyai kekuatan lagi seperti tempo dulu, tapi kita tetap harus mewaspadai gerakan PKI," ujarnya menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Senin.

Selain komunisme, kata Ketua NU Kalsel dua periode itu, gerakan radikalisme juga harus terus diwaspadai, terlebih dengan munculnya gerakan radikalisme Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mendapat sambutan dari kelompok radikal di Indonesia.

Oleh sebab itu, mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut mengajak pemerintah bersama semua elemen bangsa untuk terus mewaspadai gerakan-gerakan radikalisme yang mungkin bukan cuma ISIS, tapi dalam bentuk dan cara lain yang merongrong NKRI.

"Saya kira siapapun yang mau mencoba mengobok-obok NKRI tidak akan langgeng, karena dia harus berhadapan dengan kekuatan aparat serta seluruh elemen bangsa Indonesia. Karena sudah menjadi kesepakatan bahwa NKRI merupakan harga mati," kata Sarbaini.

Pada kesempatan terpisah, akademisi dari Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah (Kalteng) Norsanie Darlan mengingatkan semua elemen bangsa yang setia terhadap Pancasila agar tetap mewaspadai bahaya laten komunis karena komunisme tak akan pernah mati.

"Jangan sampai terulang peristiwa G 30 S/PKI seperti 49 tahun lalu. Karena dalam catatan sejarah nasional, PKI sudah dua kali mengkhianati NKRI," ujar guru besar pada perguruan tinggi negeri tertua di "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) Kalteng yang juga mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) tersebut.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014