Pandemi COVID-19 ternyata bukan menjadi kendala untuk terus berkarya bagi seniman tari di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Seorang penari Dheavy Aulia Cahaya Dewi mengaku terus berlatih dan membuat kreasi tarian di tengah sepinya tawaran tampil untuk menari pada sebuah acara.

"Kami sekarang menggarap tarian baru lagi. Latihannya dua kali dalam seminggu," kata Dhea, begitu biasa gadis ini disapa, Minggu.
Dheavy Aulia Cahaya Dewi bersama penari lainnya ketika tampil. (ANTARA/Firman)


Dhea tergabung dalam Sanggar Galuh Langkar dengan memanfaatkan area obyek wisata Menara Pandang Banjarmasin untuk lokasi latihan.

Bersama sekitar 10 penari, Dhea terus berlatih dan menciptakan karya gerakan tari terbaru di samping melestarikan seni tari khas Banjar seperti tari baksa kembang, tari japin hingga tari Dayak.

Diakui gadis 17 tahun ini yang baru lulus di SMKN  2 Banjarmasin ini, pandemi memang telah memukul aktivitas seni tari. Bahkan, di awal-awal kemunculan kasus virus corona, nyaris tak ada "job" untuk tampil.
Dheavy Aulia Cahaya Dewi. (ANTARA/Firman)


Namun belakangan, undangan mengisi sebuah acara mulai berdatangan lagi seiring adaptasi kebiasaan baru menyikapi pandemi COVID-19.

"Selama pandemi tentunya kami selaku seniman tari mengikuti protokol COVID-19 yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Seperti menggunakan masker jika diminta yang punya acara," katanya.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020