Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Seorang anggota Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Drs Akhmad Arifin memperoleh anugerah "Biodiversitas Award" sebuah pengharaan lingkungan dari Biodiversitas Indonesia Kalimantan.


Penghargaan tersebut diberikan seusai seminar lingkungan hidup yang diselenggarakan Biodiversitas Indonbesia Kalimantan di ruang Sasangga kantor Gubernur Kalsel, Banjarmasin, Sabtu.

Akhmad Arifin dinilai pantas memperoleh penghargaan tersebut karena kiprahnya terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan, baik melalui FKH maupun kelompok Masyarakat Pecinta Pohon (MPP).

Tropi penghargaan tersebut diserahkan Ketua Biodiversitas Indonesia Kalimantan Amalia disaksikan Kepala Balai Konseevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel Ir Supriyanto dan guru besar Fakultas Kehutanan Unlam Banjarmasin Prof Dr Ir HM Arif Soendjoko.

Seusai menerima tropi Akhmad Arifin yang juga dikenal sebagai pemerhati Bekantan (kera hidung panjang) diminta memberikan komentarnya.

Ia menyebutkan ikut terlibat dalam pelestarian lingkungan dengan menanam ribuan pohon trambesi, menanam teratai di sungai Banjarmasin, penanaman lukut (pakis burung) serta sepuluh ribu batang pohon pinang.

"Kami ini memang orang gila, ya gila terhadap tanaman, karena ingin bumi ini hijau, dan menyediakan oksigen bagi kehidupan," katanya seraya menyebutkan semua itu dilakukan tanpa ada yang menyuruh, tanpa ada yang memberi upah, tidak ingin dipuji, tetapi semata untuk lingkungan.

Mengenai dana penyediaan bibit disebutkan dari uang saku pribadi tanpa ada yang membantu, dan penanamannya pun dibantu keluarga masing-masing anggota baik FKH maupun MPP.

Bahkan untuk melakukan pembibitan tersebut, mereka jauh-jauh hari melakukan pencarian bibit pinang atau bibit lainnya dari beberapa lokasi seperti dari dari Birayang Kabupaten Hulu Sungai Tengah maupun di Rantau Kabupaten Tapin.

Buah pinang yang memerah berarti sudah tua dan siap disemai itu dibeli dari uang kantong sendiri dengan harga Rp300 per biji.

Buah pinang tersebut kemudian disemai di pekarangan dan kebun setelah tumbuh kemudian dimasukan ke plebek (pelastik tanaman) dan dibiarkan beberapa bulan setelah berakar dan agak besar lalu dipindahkan ke lokasi yang menjadi sasaran penghijauan pohon pinang ini, kata Akhmat Arifin.

Obsesinya tak lain berkeinginan menghijaukan tepi jalan protokol antara Kota Banjarmasin ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ke arah Kota Martapura ibukota Kabupaten banjar dengan ribuan pohon pinang.

Jumlah pinang di tanam,sebagiannya tepian jalan antara banjarmasin-Martapura, seperti di kawasan Gambut, Simpang tiga Liang Anggang, tepian Bandara Syamsudin Noor, dekat asrama haji, dan daerah lainnya.

Pohon yang ditanam tersebut sekarang sudah tinggi sekitar satu meter, dan sudah menghijaukan tepian jalan tersebut, khsususnya yang tampak sisi jalan trans Kalimantan di dekat pagar Bandara Syamsudin Noor Jalan A Yani kilometer 23 tersebut.

  Penanaman secara bertahap, dan itu dilakukan dan kini akan terus ditanami hingga sepanjang jalan kedua kota di Kalsel itu hijau dengan pohon pinang, katanya.


Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014