Pemakaman Datu Kandang Haji di Desa Teluk Bayur, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Kamis (28/4) dipadati ribuan warga pada acara haulan tokoh penyebar syiar Islam tersebut.

Kegiatan haulan Datu Kandang Haji yang memiliki nama asli Datu Surya Sakti Mangkualam tersebut digelar setiap 6 Jumadil Awal dan rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

Datu Kandang Haji yang merupakan tokoh penyebar syiar Islam pertama di Balangan itu memiliki ukuran tubuh raksasa.

Hal tersebut terlihat dari ukuran makam beliau yang panjangnya hampir 10 meter dengan lebar 2,5 meter.

Meskipun tidak ada peninggalan tertulis yang menjelaskan tentang keberadaan beliau, namun Datu Kandang Haji di percaya merupakan generasi sebelum Datu Kalampayan di Martapura, Kabupaten Banjar.

Ketiadaaan peninggalan tertulis tentang sosok beliau, salah satunya disebabkan wilayah penyebaran syiar Islam yang dilakukannya berada jauh di pedalaman, khususnya di pemukiman masyarakat adat Dayak Meratus.

Dalam menyebarkan syiar Islam, Datu Kandang Haji berjalan kaki di sepanjang aliran Sungai Balangan dari daerah Juai, Awayan, Paringin, Lampihong dan beberapa daerah lainnya di Balangan.

Datu Kandang Haji meninggalkan warisan berupa tiga buah mesjid besar, piring Malawin, tongkat yang biasa di pakai untuk berkhotbah dan sebuah Al Quran tulis tangan asli.

Saat ini, komplek pemakaman Datu Kandang Haji telah dilakukan pengelolaan oleh pemerintah daerah setempat dan menjadi salah satu daya tarik wisata religius.

Setiap harinya, selalu ada saja warga yang berkunjung ke sana baik sekedar berziarah maupun dengan maksud tertentu seperti bernadzar atau karena hajatnya telah terkabul.

Saat pelaksanaan acara haulan Datu Kandang Haji, warga yang datang bukan hanya dari Kota Paringin saja tetapi juga dari Kota Amuntai, Barabai, Tanjung dan bahkan dari Provinsi Kalimantan Timur.

Acara haulan kali ini selain dihadiri oleh Wakil Bupati setempat, H Ansharuddin bersama unsur Muspida dan Muspika, juga nampak ulama kharismatik dari HSU, Guru Danau dan Habib Muhammad Usman Assyegaf dari Bogor.Adi*C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011