Oleh Ulul Maskuriah

Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Pelajar dari Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, Nur Sa`adah Ramadani meraih pemenang III lomba pidato tentang pendidikan kependudukan kategori remaja yang diselenggarakan Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat.


Nur Sa`adah Siswi SMA Negeri 1 Amuntai, ditemui di Amuntai, Selasa, mengatakan, dia berada di posisi ketiga setelah kontestan dari Provinsi Aceh Nangroe Darussalam dan Jambi dalam kejuaraan yang digelar di Hotel Horizon Bekasi Jawa Barat.

Nur Sa`adah hanya terpaut selisih dua poin saja dari kontestan asal Jambi yang meraih pemenang II pada Lomba Pidato kependudukan tersebut.

Gadis manis berkulit putih ini menuturkan prestasi membanggakan ini berhasil ia raih setelah sebelumnya menjuarai Lomba Pidato di ajang MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.

Kantor Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (KP3AKB) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tidak perlu susah payah melakukan seleksi untuk menjaring bakat berpidato di kalangan pelajar di HSU ketika ada undangan perlombaan oleh BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Waktu itu saya tidak melalui tahap seleksi di tingkat kabupaten melainkan langsung ditunjuk untuk mewakili Kabupaten HSU mengikuti lomba pidato kependudukan tingkat provinsi," katanya.

Menurut dia, penunjukan langsung dirinya mewakili HSU di ajang lomba pidato itu karena dirinya baru saja menjuarai lomba pidato di ajang Musabaqah Tilawatil Qur`an Nasional (MTQN) Tingkat Kalsel.

Rekrutan langsung dirinya oleh KP3AKB HSU ini langsung ia jawab dengan menyabet Juara I ditingkat provinsi, sehingga Nur Sa`adah mewakili Propinsi Kalsel untuk mengikuti ajang selanjutnya di tingkat nasional.

Putri Pasangan H.Heppi Sudarmawan dan Hj. Elya Sukaisih, anak pertama dari lima bersaudara ini sejak kecil memang sudah menyukai aktivitas berpidato dan debat dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya di Desa Rantau Karau Kecamatan Sungai Pandan Alabio.

Menurut sang ayah Heppi Sudarmawan, putri sulungnya itu memang berbakat berpidato yang sudah diperlihatkannya sejak anaknya duduk di bangku kelas 5sekolah dasar.

"Jika ada lomba di kampung dia pasti ikut meski masih malu-malu," kata Heppi

Ia menuturkan sering memberikan motivasi kepada anaknya untuk terus mengikuti perlombaan agar bakat berpidato anaknya bisa terus terasah.

Kecintaan Nur Sa`adah pada seni pidato dan debat semakin terlihat dan terarah saat melanjutkan pendidikan di Madrsyah Tsanawiyah (Mts) Desa Rantau Karau karena ada guru di sekolah agama ini yang mengajar mata pelajaran seni berpidato.

"Tidak ada kegiatan khusus semacam ekstra kurikuler tentang pelatihan berpidato sewaktu di MTs, tapi kabetulan ada guru mata pelajaran seni berpidato jadi saya semakin tertarik belajar berpidato dan berdebat" tutur Nur Sa`adah.

Kebetulan di Desa Rantau Karau ada tokoh agama KH Mursidi pengasuh Panti Asuhan yang sering mengajaknya ikut kegiatan keagamaan dan sering di minta tampil membawakan pidato.

Berbekal pengalaman tampil di depan publik itu lah, Nur Sa`adah mulai berprestasi saat mengikuti lomba ditingkat kabupaten dan provinsi.

Prestasi pertamanya di tingkat provinsi ia raih saat masih duduk di kelas II MTs, bahkan prestasi di tingkat nasional ia raih saat kelas III MTs.

Pelajar yang kini duduk di kelas II SMAN 1 Amuntai ini memulai prestasinya saat mengikuti lomba diskusi dan debat organisasi tingkat provinsi Kalsel mewakili Nahdatul Ulama (NU) pada 2012 dan berhasil meraih harapan I.

Pengidola Presiden RI pertama Bung Karno ini, terus haus akan prestasi dan lomba sehingga berinistiatif mencari informasi perlombaan di berbagai instansi dan lembaga pemerintah maupun swasta.

"Hanya dengan praktik tampil di depan Audience kemampuan berpidato saya bisa semakin baik" katanya.

Dulu, tutur Sa`adah, sewaktu masih sekolah di MTs ia harus menunggu informasi dan undangan lomba yang diselenggarakan instansi pemerintah daerah.

Seringkali, katanya undangan datang terlambat maklum sekolahnya yang cukup jauh dari ibu kota Kabupaten HSU sehingga tidak sempat mendaftarkan diri ikut lomba.

Namun kini ia mengaku senang karena sekolah tempat ia studi SMA Negeri 1 Amuntai cukup sering mengikuti lomba di tingkat kabupaten provinsi bahkan tingkat nasional.

"Soalnya saya sering di tunjuk mewakili sekolah mengikuti perlombaan" imbuhnya.

Bukan hanya lomba pidato yang sering ia ikuti, melainkan juga lomba debat Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Lomba keagamaan hingga Olimpiade.

  Baru-baru ini sekolahnya bahkan berhasil menggondol pemenang II lomba debat dan diskusi tentang cinta tanah air, pancasila dan UUD 45 tingkat Kalsel.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014