Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengancam akan memasukkan 'pemain pengganti' untuk Direktur Reserse Narkoba di Provinsi yang tidak bisa menindak tegas bandar-bandar narkoba di wilayahnya.
"Saya sudah bilang ke semua Dirnarkoba, kalau dia takut-takut, saya cari pemain pengganti. Banyak pemain pengganti itu, kalau Dirnarkoba-nya 'ayam sayur'," kata Idham dalam rapat kerja Komisi III DPR RI secara daring, di Jakarta, Rabu.
Idham menegaskan bahwa dia ingin semua Dirnarkoba tidak ada yang tidak bisa menindak bandar narkoba dengan tegas atau dibahasakan nya, seperti 'ayam sayur'.
Dalam kesempatan itu, Kapolri kembali menegaskan komitmennya untuk memberantas bandar-bandar narkoba yang mau merusak generasi bangsa.
"Sampai hari ini saya belum cabut perintah saya untuk menindak tegas kepada seluruh bandar-bandar (narkoba), apalagi yang dari luar negeri mau merusak generasi bangsa kita ini. Saya akan ambil alih tanggung jawab itu," kata Idham.
Idham mengatakan polisi tidak boleh membiarkan apabila ada yang mencoba memasukkan narkoba di Indonesia.
Polisi harus memberikan tindakan tegas dan terukur sesuai dengan SOp untuk menyikapi maraknya peredaran narkoba itu.
Seperti yang dilaporkan anggota Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis pada Rapat Paripurna DPR RI, Selasa kemarin, tentang adanya pelabuhan-pelabuhan tikus tempat masuknya narkoba dari luar negeri ke daerah pemilihannya.
Pelabuhan-pelabuhan tikus itu diungkapkan Iskan berada di Sei Rampah (Serdang Bedagai), Tanjung Balai, dan Mandailing Natal.
Dalam kesempatan itu, Idham memuji Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Dirnarkoba Sumatera Utara, dan Dirnarkoba Riau sebagai Dirnarkoba yang berkinerja baik.
"Itu kayak Dirnarkoba Metro bagus itu, Dirnarkoba Sumut, Riau, saya suka itu. Saya bahkan tanya nomor sepatunya itu, pak. Berapa itu nomor sepatunya para Dir," kata Idham.
Kapolri juga berjanji di depan Komisi III DPR akan terus menjaga komitmen nya untuk tetap tegak lurus menegakkan hukum di Indonesia hingga akhir jabatan nya nanti.
"Di akhir masa jabatan saya, saya tidak akan pernah surut untuk menegakkan semua, apakah itu penambangan ilegal, apakah itu Minyak dan Gas, apakah itu tambang, apakah itu proyek-proyek di Polri ini. Saya sudah bilang sama Asisten Perencanaan dan Anggaran Polri, semua tegak lurus saja. Saya juga tidak kenal itu vendor, tidak kenal rekanan, saya lurus-lurus saja begitu," pungkas Idham.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Saya sudah bilang ke semua Dirnarkoba, kalau dia takut-takut, saya cari pemain pengganti. Banyak pemain pengganti itu, kalau Dirnarkoba-nya 'ayam sayur'," kata Idham dalam rapat kerja Komisi III DPR RI secara daring, di Jakarta, Rabu.
Idham menegaskan bahwa dia ingin semua Dirnarkoba tidak ada yang tidak bisa menindak bandar narkoba dengan tegas atau dibahasakan nya, seperti 'ayam sayur'.
Dalam kesempatan itu, Kapolri kembali menegaskan komitmennya untuk memberantas bandar-bandar narkoba yang mau merusak generasi bangsa.
"Sampai hari ini saya belum cabut perintah saya untuk menindak tegas kepada seluruh bandar-bandar (narkoba), apalagi yang dari luar negeri mau merusak generasi bangsa kita ini. Saya akan ambil alih tanggung jawab itu," kata Idham.
Idham mengatakan polisi tidak boleh membiarkan apabila ada yang mencoba memasukkan narkoba di Indonesia.
Polisi harus memberikan tindakan tegas dan terukur sesuai dengan SOp untuk menyikapi maraknya peredaran narkoba itu.
Seperti yang dilaporkan anggota Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis pada Rapat Paripurna DPR RI, Selasa kemarin, tentang adanya pelabuhan-pelabuhan tikus tempat masuknya narkoba dari luar negeri ke daerah pemilihannya.
Pelabuhan-pelabuhan tikus itu diungkapkan Iskan berada di Sei Rampah (Serdang Bedagai), Tanjung Balai, dan Mandailing Natal.
Dalam kesempatan itu, Idham memuji Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Dirnarkoba Sumatera Utara, dan Dirnarkoba Riau sebagai Dirnarkoba yang berkinerja baik.
"Itu kayak Dirnarkoba Metro bagus itu, Dirnarkoba Sumut, Riau, saya suka itu. Saya bahkan tanya nomor sepatunya itu, pak. Berapa itu nomor sepatunya para Dir," kata Idham.
Kapolri juga berjanji di depan Komisi III DPR akan terus menjaga komitmen nya untuk tetap tegak lurus menegakkan hukum di Indonesia hingga akhir jabatan nya nanti.
"Di akhir masa jabatan saya, saya tidak akan pernah surut untuk menegakkan semua, apakah itu penambangan ilegal, apakah itu Minyak dan Gas, apakah itu tambang, apakah itu proyek-proyek di Polri ini. Saya sudah bilang sama Asisten Perencanaan dan Anggaran Polri, semua tegak lurus saja. Saya juga tidak kenal itu vendor, tidak kenal rekanan, saya lurus-lurus saja begitu," pungkas Idham.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020