Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta melakukan uji penanaman bibit pohon jati berlian di Komplek Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Selasa. 
Penanaman bibit pohon jati berlian hasil pengembangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Ponpes Rakha ini merupakan yang pertama kali diujicobakan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurut Menristek, pembibitan jati berlian yang menggunakan teknik kultur jaringan sudah diujicobakan di Bogor, Jawa Barat.

"Khusus pohon jati jenis ini, pada usia tanaman 5 -7 tahun bisa dipanen dengan diameter pohon mencapai 30 cm dan tinggi 5 meter," katanya.

Saat ini, kata dia, pohon jati merupakan salah satu komoditas tanaman yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, dan banyak dikembangkan di daerah Jawa.

Kayu jati, merupakan salah satu jenis kayu yang cukup tahan untuk dimanfaatkan berbagai jenis kerajinan rumah tangga, seperti lemari, kursi, tempat tidur dan lainnya.

Daya tahan kayu jati yang cukup lama, bahkan hingga puluhan tahun, membuat harga kayu tersebut masih cukup tinggi, dan keberadaannya terus diburu.

"Harga kayu jati di Indonesia masih cukup tinggi, karena banyaknya permintaan yang belum bisa dipenuhi oleh suplai produksi kayu jati yang terbatas," katanya.

Melalui pengembangan jati berlian tersebut, diharapkan kebutuhan terhadap kayu jati nasional, bisa segera terpenuhi, sekaligus juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Diharapkan, jenis tanaman yang selama ini tumbuh subur di daerah Jawa, akan mampu berkembang di beberapa daerah di Kalimantan Selatan.

Sebelumnya diberitakan, pengembangan tanaman jati berlian juga bertujuan untuk menyukseskan program nasional penanaman sejuta pohon untuk menyelamatkan bumi dengan penyerapan karbon.

Daya tumbuh jati berlian yang cukup cepat, dalam lima tahun keliling batang mencapai 95-105 centimeter (cm), kualitas kayu tinggi, sehingga dapat dijadikan investasi yang menguntungkan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Melalui penanaman pohon jati tersebut, juga membantu penghijauan lahan kosong, menyerap karbondioksida (CO2) sekaligus menciptakan lapangan usaha dan dapat mensuplai bahan baku industri pengolahan plywood agar tidak menggunakan kayu dari hutan alam.

  Dalam rangkaian penanaman bibit jati berlian ini juga diaplikasikan empat tipe pupuk organik beyonic yang merupakan hasil penelitian Pusat Penelitian Biologi Pusat Penelitian Bioteknologi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, UPT Balai Penelitian dan Pengembangan Biomaterial LIPI.   

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014