Kota Banjarmasin yang dulunya di kenal sebagai bandar perdagangan jasa terutama pada lalu lalang arus sungai, dimana saat itu sungai menjadi urat nadi penghidupan warga, kini perlahan kearifan lokalnya mulai tergerus akibat perkembangan dan kemajuan zaman serta teknologi yang semakin canggih. 

Kemajuan yang sangat canggih ini membuat kiblat masyarakat yang semula sungai adalah beranda depan rumah, urat nadi kehidupan kini berubah 180 derajat dan menyebabkan semakin berkurangnya jumlah sungai karena tergerus oleh pembangunan.

Namun beberapa tahun yang lalu, jika ditelisik saat kursi Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin diduduki oleh H Ibnu Sina dan H Hermansyah, keduanya mulai merancang menjadikan kota Banjarmasin sebagai kota maju dan pembangunan yang bersinergi dengan kearifan lokal budaya sungai tentunya.

Bukan tanpa alasan hal ini terbukti dari seluruh aspek pembangunan dan program yang dirancang guna memajukan Kota Banjarmasin, hingga saat ini benar-benar terealisasi. 

Termasuk fungsi sungai sebagai faktor pendongkrak kepariwisataan Kota Banjarmasin pun kini semakin menunjukan eksistensi didunia kepariwisataan. 

Kota yang biasanya dikenal dengan wisata pasar terapungnya ini telah memiliki spot wisata Pasar Terapung terbaru yang terletak di Muara Kuin Kota Banjarmasin. 

Sempat jaya pada eranya, seiring pesatnya pembangunan, membuat pasar ini pun seakan mati suri beberapa tahun. Namun kerinduan sejumlah pelancong terhadap Pasar Terapung tersebut kini telah terobati.

Pasalnya saat ini Pemerintah Kota Banjarmasin di bawah komando H Ibnu Sina dan H Hermansyah telah memutuskan untuk menghidupkan kembali pasar tradisional tersebut. 

Ada beberapa perbedaan antara pasar terapung yang baru diresmikan wali kota Banjarmasin, H Ibnu Sina itu dibandingkan dengan pasar terapung terdahulu. 

Diantaranya, jika pengunjung dan pedagang biasanya melangsungkan transaksi jual belinya di Muara Sungai Kuin, kini dipusatkan di sebuah dermaga depan Makam Sultan Suriansyah. 

Selain itu, waktunya pun tidak setiap hari. Pasar Terapung Kuin terdahulu buka setiap hari, pasar terapung saat ini hanya buka saban Sabtu dan Minggu pagi.

Lain Pasar Terapung, lain lagi objek wisata alami dengan mengandalkan sungai menjadi objeknya, yakni Wisata Selanjung Kampung Sungai Biuku yang terletak di kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara. 

Meski tidak seramai wisata lainnya namun Selanjung Kampung Sungai Biuku ini bisa menjadi alternatif destinasi wisata keluarga yang mengasyikan. 

Apalagi di wisata ini tidak dipungut bayaran alias gratis. Selain itu akses menuju ke tempat ini juga tidak terlalu jauh hanya sekitar 4 kilometer dari taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin. 

Objek wisata ini sangat menonjolkan keasrian sungai dan pemukiman warga setempat sebagai penduduk khas budaya Banjarmasin yang berada dibantaran sungai.

Ditambah suasana pemandangan aliran sungai yang bersih dan rimbunnya pepohonan serta jukung rental membuat wisatawan yang datang kesana betah bertahan untuk menghabiskan waktu dan menghilangkan penat. 

Secara swadaya masyarakat setempat mendandani objek wisata dengan hias dan mempercantik ornamen kawasan Selanjung Desa Sungai Biuku agar lebih menarik pengunjung.

Bahkan objek wisata itu dibuat lebih menarik lagi dengan ditambahkannya gapura atau pintu gerbang selamat datang yang baru-baru ini diresmikan oleh H Ibnu Sina.


 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020