Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebuah lembaga perbankan yang didirikan pemerintah provinsi (Pemrov) Kalimantan Selatan, yakni Bank Kalsel mencoba menggali dan membangkitkan potensi ekonomi kreatif di wilayah provinsi ini.

Sebab ekonomi kreatif di saat ini menjadi alternatif dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kata Direktrur Utama (Dirut) Bank Kalsel Juni Rif`at didampingi Pimpinan Divisi Perencanaan dan Strategi M Fauzan Noor, Selasa.

Apalagi, katanya, visi dan misi yang diemban Bank Kalsel yang didirikan sejak tahun 1964 ini tak lain bagaimana keberadaan perusahaan ini bisa memajukan perekonomian wilayah yang kini berpenduduk sekitar empat juta jiwa tersebut.

Untuk menyentuh ekonomi kreatif tersebut,pihak Bank Kalsel mencoba mengandeng para wartawan yang tergabung dalam media fartner perusahaan tersebut, agar mereka bisa memberikan tulisan gambaran, dan apa saja yang diterbitkan atau ditayangkan pada media masing-masing yang bisa memberikan gambaran mengenai pentingnya sebuah ekonomi kreatif.

Anggaplah ekonomi kreatif tersebut, berupa sandra tari, seni pertunjukan, karya lukisan, karya musik, dan seni budaya lainnya yang pada gilirannya menjadi industri yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi.

"Kalsel sendiri kaya akan seniman, seperti seni lukis, hanya saja tidak terpopulerkan melalui sebuah pemberitaan, jika hal tersebut terjadi maka keberadaan seniman lukis di wilayah ini akan menjadi perhitungan bagi pecinta seni lukis," kata Juni Rif`at.

Sebuah karya seni lukis, nilainya tak semata sebuah keindahan, tetapi akan menghasilkan devisa yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dimana karya seni lukis itu dihasilkan.

Lihat saja kota Yogyakarta, terdapat banyak seniman lukis bertarap internasional, dan sebuah karya lukis bisa dihargai ratusan juta rupiah, bahkan miliaran rupiah dalam satu karya lukis saja.

Seperti karya lukis maestro Djokopekik yang dihargai mencapai Rp5 miliar per satu lukisan bagitu juga hasil karya pelukis Nasirun tak kalah mahalnya.

Untuk memberikan pengertian para wartawan yang tergabung dalam media fartner Bank Kalsel tersebut, maka oleh manajemen Bank Kalsel para wartawan tersebut diajak melihat galeri dan museum lukis milik Djokopekik dan Nasirun.

Dalam pertemuan yang berlangsung Kamis (21/8) lalu kedua pelukis ternama Yogyakarta tersebut menjelaskan bagimana sebuah kreatifitas dalam dunia ekonomi kreatif menghasilkan uang banyak dan mampu menghidupkan keluarga pelukis itu sendiri juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekitarnyta.

Seperti di pedepokan Djokopekik seluas 3,5 hektare di Dusun Sembungan Kecamatan Kesian Bantul menjadi objek para wisatawan dan pemburu pecinta seni lukis, serta galeri dan museum pelukis Nasirun di Bayeman Jalan Ates Yogyakarta menjadi tujuan yang sama.

Melihat kenyataan tersebut pihak Bank Kalsel berharap Kalsel juga akan menjadi tempat bagi seniman kreatif di bidang masing-masing yang bisa membantu dongkrak ekonomi di wilayah ini.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014