Kabupaten Balangan kini ditetapkan sebagai daerah dengan siaga kebakaran lahan dan hutan seiring dengan tibanya musim kemarau dan kekeringan yang ditandai dengan pembukaan posko pencegahan dan penanganan kebakaran selama 24 jam.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Balangan Muhammad Syuhada di Balangan, Kalsel, Rabu, mengatakan anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD Balangan kini secara bergiliran siaga di posko.
"Saat ini musim kemarau dan kekeringan mulai terjadi, biasanya kondisi tersebut memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sehingga posko kami aktifkan kembali," katanya.
Pengaktifan posko tersebut, juga sebagai upaya mengantisipasi bencana karhutla, kabut asap dan kekeringan di Kabupaten Balangan.
"Sejak ditetapkan siaga karhutla hingga saat ini anggota terus aktif siaga selama 24 jam di posko," katanya.
Bencana karhutla, kata dia, bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, sehingga melalui posko 24 jam, diharapkan bencana tersebut bisa diantisipasi dan ditangani lebih cepat.
Selain membuka posko, anggota BPBD juga selalu rutin melaksanakan sosialisasi serta pemantauan, baik itu karhutla, cuaca, debit air sungai secara langsung bersama instansi terkait.
Tim juga melakukan sosialisasi tentang larangan membuka lahan dengan cara membakar, langsung kepada masyarakat maupun petani pemilik lahan.
"Kami juga melakukan pantauan karhutla di ketinggian, serta setiap hari anggota melaporkan kondisi debit air Sungai Balangan," kata Syuhada.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan mengoperasikan empat helikopter water bombing yang dikerahkan dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di provinsi.
Ada empat titik kebakaran lahan yang tidak bisa dijangkau Satgas Darat, yaitu dua lokasi di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, satu di Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar dan satu di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
BPBD menyiagakan empat helikopter bom air dan dua helikopter patroli yang tergabung dalam Satgas Udara penanggulangan karhutla tahun ini.
Helikopter dioperasikan jika titik api tak bisa dijangkau kendaraan oleh Satgas Darat yang merupakan tim gabungan BPBD Kalsel, Manggala Agni Dinas Kehutanan Kalsel serta Damkar.
Kebakaran lahan yang mulai terjadi dalam satu pekan terakhir, hal itu terjadi, karena Kalsel saat ini mulai memasuki arah ke puncak kemarau sehingga lahan yang kering rawan terbakar. (Rilis Humas).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Balangan Muhammad Syuhada di Balangan, Kalsel, Rabu, mengatakan anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD Balangan kini secara bergiliran siaga di posko.
"Saat ini musim kemarau dan kekeringan mulai terjadi, biasanya kondisi tersebut memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sehingga posko kami aktifkan kembali," katanya.
Pengaktifan posko tersebut, juga sebagai upaya mengantisipasi bencana karhutla, kabut asap dan kekeringan di Kabupaten Balangan.
"Sejak ditetapkan siaga karhutla hingga saat ini anggota terus aktif siaga selama 24 jam di posko," katanya.
Bencana karhutla, kata dia, bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, sehingga melalui posko 24 jam, diharapkan bencana tersebut bisa diantisipasi dan ditangani lebih cepat.
Selain membuka posko, anggota BPBD juga selalu rutin melaksanakan sosialisasi serta pemantauan, baik itu karhutla, cuaca, debit air sungai secara langsung bersama instansi terkait.
Tim juga melakukan sosialisasi tentang larangan membuka lahan dengan cara membakar, langsung kepada masyarakat maupun petani pemilik lahan.
"Kami juga melakukan pantauan karhutla di ketinggian, serta setiap hari anggota melaporkan kondisi debit air Sungai Balangan," kata Syuhada.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan mengoperasikan empat helikopter water bombing yang dikerahkan dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di provinsi.
Ada empat titik kebakaran lahan yang tidak bisa dijangkau Satgas Darat, yaitu dua lokasi di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, satu di Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar dan satu di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
BPBD menyiagakan empat helikopter bom air dan dua helikopter patroli yang tergabung dalam Satgas Udara penanggulangan karhutla tahun ini.
Helikopter dioperasikan jika titik api tak bisa dijangkau kendaraan oleh Satgas Darat yang merupakan tim gabungan BPBD Kalsel, Manggala Agni Dinas Kehutanan Kalsel serta Damkar.
Kebakaran lahan yang mulai terjadi dalam satu pekan terakhir, hal itu terjadi, karena Kalsel saat ini mulai memasuki arah ke puncak kemarau sehingga lahan yang kering rawan terbakar. (Rilis Humas).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020