Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) -Kapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Machfud Arifin menyatakan, pihaknya telah berhasil menangkap sindikat perampok emas bersenjata di toko emas di Pasar Ujung Murung, Pasar Sudimampir, Banjarmasin Kalimantan Selatan yang terjadi pada 8 Januari lalu. Dengan kerugian 5 Kg emas.


Menurut Kapolda, empat orang sebagiannya adalah yang terlibat langsung merampok, tiga orang sebagai penadah hasil rampokan, dan satu orangnya tersangka di mana dia memberikan fasilitas rumahnya sebagai tempat mengatur strategi perampokan.

"Jadi jumlahnya kini yang sudah berhasil ditangkap ada delapan orang," ujarnya,  Senin saat melakukan gelar perkara di Polresta Banjarmasin.

Machfud merincikan, untuk empat perampok itu pertama bernama Roni Prayetno alias Roni Susanto alias Andut, kedua Tugiman alias Dudung, ketiga Munajib Alias Ahong , dan keempat Anang M.

Sedangkan tiga pelaku penadah emas hasil rampokan itu adalah M Mustaim alias Taim, Budiono alias Gondrong, Kristianto alias Kentong. Sedangkan satunya lagi Jianto yang memberikan tempat untuk mengatur strategi perampokan di tangkapnya di Palangkaraya, Kalteng.

"Untuk pelaku lainnya ditangkap terpisah-pisah, ada di Kudus, Semarang, dan Jakarta, baru tadi malam didatangkan ke Banjarmasin," ungkapnya.

Menurutnya, polisi  masih memburu pelaku lainnya, meski otak pelaku perampokan ini sudah berhasil pihaknya tangkap, yakni, yang bernama Roni Susanto alias Andut.

Sementara itu, dari keterangan pelaku Roni Susanto alias Andut, mereka merampok bersepuluh, enam orang masuk merampok kedalam toko emas dengan di lengkapi senjata api, tiga lainnya menunggu di kendaran dan satunya mengawasi di luar atau jaga pos luar.

"Setelah merampok, sebagian kabur lewat jalan darat ke Palangkaraya, Kalteng, sebagian langsung menyeberang kepulau jawa," paparnya.

Untuk hasil rampokan, akunya, dijual di Kudus dan Semarang. "Sekitar Rp 2 miliyar hasil rampokan itu, dan duitnya kita bagi," ujarnya.

Dua diantara tiga pelaku penadah emas rampokan itu mengakui telah membeli perhiasan. Yakni, mereka berprofisi sebagai pembeli emas eceran. Salah satunya M Mustaim alias Taim yang mengaku pada wartawan membeli emas kepada pihak pelaku perampokan seberat 2 Kg. "Emas muda yang saya beli itu, masih berbentuk perhiasan," tuturnya.

Dibeli, katanya, Rp 125 ribu pergram dan dia jual dengan sudah dilebur Rp 468 ribu pergram.  "Saya jual di toko emas Candi, di jalan Kudus, Jatim, yakni kepada  Budiman," papar pria yang ngaku ditangkap polisi di rumahnya.

Sama halnya Kristianto warga Semarang, dia mengaku membeli emas dari para pelaku sekitar 2 Kg, dan juga masih berbentuk perhiasan. Dan dia mengaku tidak tahu itu emas rampokan di Banjarmasin.

Sebagainana diketahui, pada 8/1 2014 lalu sebuah toko emas di jalan Ujung Murung 2 Pasar Sudimapir, dirampok. Pemilik toko emas bernama Yuking alias Riodarto Tio (70) ditembak dipundak isterinya Ike Yulian (62) dipukul gagang pistol. Emas yang hilang sekitar 6 Kg./e

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014