Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Forum Kerukunan Umat Beragama Kalimantan Selatan menghukumi haram untuk kampanye hitam sebagaimana terjadi belakangan dalam menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden.


"Kampanye hitam adalah politik tidak bermoral, karena mengungkit-ungkit kesalahan atau aib orang, hal itu tak dibenarkan oleh semua agama," kata Ketua FKUB Kalsel H Fadli Mansyur di Banjarmasin, Kamis.

Ia menjelaskan hal itu dibahas dalam diskusi Rapat Koordinasi (Rakor) Stakeholders Pengawas Pilpres dan Pilwapres di Landasan Ulin Banjarbaru, Kalsel selama tiga hari, yakni sejak Selasa hingga Kamis.

"Dalam Islam, kalau membuka aib orang atau ghibah (istilah hukum Islam) merupakan dosa, apalagi menyebutnya tanpa bukti yang bisa ke arah fitnah, karena itu bisa dikatakan sebagai perbuatan haram, walaupun benar kejadiannya, apalagi belum tentu benar," katanya.

Menurut dia, larangan membuka aib atau mengghibah itu dengan jelas dalam Al Quran, yaitu ibarat orang yang suka ghibah, mencari kesalahan orang lain, berprasangka buruk sama dengan memakan daging bangkai saudaranya sendiri.

"Kampanye hitam itu juga akan mencederai serta merusak tatanan demokrasi yang ada, karena semua pihak berusaha saling menjatuhkan guna mencapai kemenangan," katanya.

Oleh karena itu, semua harus bisa menemukan untuk mencari jalan keluar yang sama-sama menguntungkan sehingga politik kotor untuk saling menjatuhkan tidak digunakan dalam pilpres.

Tokoh agama lain pun yang ikut mendampingi Fadli menjadi narasumber yaitu dari agama Hindu, Budha, Kristen Protestan dan Kristen Katolek, bersepakat dan menyatakan kampanye hitam tidak dibenarkan ajaran agama mereka.

Sementara itu, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalsel, Azhar Ridhanie, mnengimbau kepada tim sukses dari pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) untuk bisa bertarung dalam visi dan misi.

"Jangan saling serang dengan cara mengghibah, yaitu mengungkit atau menyebarluaskan kesalahan atau seseorang masa lalu. Saya kira dengan adu visi dan misi akan lebih baik dan bermanfaat," kata

anggota Bawaslu Kalsel yang bergelar sarjana hukum Islam itu.

Rakor yang berlangsung dekat Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, mulai 17 Juni 2014 itu bertemakan "Untuk Mencapai Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Yang Bersih, Berintegritas dan Damai".

Pilpres 2014 yang berlangsung pada 9 Juli akan diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (nomer urut 1) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomer urut 2).

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014