DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam hal ini Komisi IV Bidang Kesra yang juga membidangi pendidikan dan ketenagakerjaan mengharapkan, agar guru honorer di provinsinya bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM Lutfi Saifuddin S.Sos mengemukakan harapan itu di Banjarmasin, sebelum ke "Senayan" menemui Komisi X DPR RI yang juga membidangi pendidikan di Jakarta, Selasa.

"Kami mau menyampaikan masalah guru honorer di Banua (daerah) kita ke Komisi X DPR RI," ujar politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut menjawab Antara Kalsel lewat WA.

"Kami berharap Komisi X DPR RI memperjuangkan pengangkatan guru-guru yang masih berstatus honorer di provinsi kita pada kesempatan pertama penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS)," lanjut anggota DPRD Kalsel dua periode itu.

Ia menerangkan, kebetulan di Komisi X DPR RI tersebut ada wakil rakyat asal daerah pemilihan II Kalsel yaitu H Muhammad Nur S Sy yang akrab dengan sapaan Madnur dari Partai Gerindra.

"Jadi tidak salah kalau Komisi IV DPRD Kalsel yang memperjuangkan nasib guru-guru honorer kategori K2 tersebut ke Komisi X DPR RI, karena komunikasi bisa lancar," tambahnya.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu mengaku turut prihatin terhadap nasib guru-guru honorer kategori K2 yang belum terangkat menjadi PNS karena masalah persyaratan sehingga mereka tidak bisa menjadi CPNS.

Padahal mereka (guru-guru honorer kategori K2 tersebut berpengalaman banyak, lanjutnya seraya berharap,  dalam penerimaan CPNS tidak melalui tes lagi jika memungkinkan.

"Saya dengan pengalaman yang banyak dan sudah mengabdi cukup lama itu bisa menjadi bahan pertimbangan untuk pengangkutan guru-guru honorer kategori K2 tersebut menjadi CPNS atau PNS," demikian Lutfi Saifuddin.

Konsultasi atau mendatangi Komisi X DPR RI itu dalam rangkaian kunjungan kerja Komisi IV DPRD Kalsel ke luar daerah provinsi yang dijadwalkan, 6 - 8 Juli 2020.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020