Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla bakal mengupayakan membantu masyarakat Kalimantan Selatan untuk menambah peralatan produksi plasma darah untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19.
"Kita akan upayakan membantu menambah peralatan untuk pelaksanaan produksi plasma darah di Kalsel. Mungkin dengan membawa peralatan di Jakarta untuk dimanfaatkan di daerah ini," katanya, Kamis.
Menurut Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ini, seluruh pihak harus bersatu untuk menurunkan kasus COVID-19 di seluruh wilayah tanah air dengan berbagai cara.
Salah satu cara adalah dengan melakukan penyemprotan atau sterilisasi seluruh tempat umum, menggunakan masker dan protokol kesehatan lainnya, selain peralatan yang banyak untuk mempercepat pencegahan penyebaran.
"Kedatangan kami ke Kalsel, dalam rangka koordinasi dengan seluruh pihak dan upaya pengerahan relawan PMI untuk mendukung kinerja gugus tugas, TNI, Polri dan seluruh pihak terkait lainnya," katanya.
Jusuf Kalla juga berkesempatan meninjau secara langsung ruang khusus yang akan dijadikan untuk memproduksi plasma darah bagi pasien Covid-19 di Unit Donor Darah (UDD) Kota Banjarmasin.
Jusuf Kalla menyarankan Unit Donor Darah PMI Kota Banjarmasin dapat memproduksi plasma darah sendiri saat ini pihaknya bersama pemerintah masih mengusahakan penambahan peralatan pendukungnya.
"Masih diusahakan pelaratan pendukungnya. Karena peralatan ini penting agar nantinya Kalsel dapat memproduksi plasma darah sendiri bagi pasien COVID-19," ungkapnya.
Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin Dokter Aulia Ramadhan Supit mengakui kebutuhan plasma darah sangat besar di Banua seiring mulai digunakannya Terapi Plasma Konvalesen (TPK) sebagai metode alternatif penyembuhan pasien COVID-19.
Memenuhi kebutuhan tersebut, UDD PMI Kota Banjarmasin berupaya agar bisa memproduksi plasma darah secara mandiri, dengan melakukan kordinasi bersama PMI Kota Banjarmasin agar Pemerintah Provinsi Kalsel bersedia memberikan bantuan alat pendukung produksinya.
"Kalau Sumber Daya Manusia (SDM) dan tempat siap. Namun untuk peralatannya kita masih kekurangan beberapa alat," tambahnya.
Dirinya berharap agar realisasi penambahan alat tersebut dapat segera disetujui, sehingga pihaknya dapat segera memproduksi plasma darah sebanyak-banyaknya.
"Saat ini saja plasma darah yang disuplai dari pusat hanya tersisa 6 kantong saja. Ini tentunya harus ditambah lagi mengingat beberapa pasien yang menggunakan metode TPK kondisinya terus membaik," kata dia.
Peralatan yang diperlukan yaitu aferesis merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyaring segala komponen yang ada di dalam darah. Baik itu komponen yang dibutuhkan atau yang tidak dibutuhkan.
Alat ini dapat digunakan untuk menambah atau mengganti darah yang hilang, atau untuk membuang komponen darah seseorang yang dianggap merupakan sumber penyakit atau gangguan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Kita akan upayakan membantu menambah peralatan untuk pelaksanaan produksi plasma darah di Kalsel. Mungkin dengan membawa peralatan di Jakarta untuk dimanfaatkan di daerah ini," katanya, Kamis.
Menurut Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ini, seluruh pihak harus bersatu untuk menurunkan kasus COVID-19 di seluruh wilayah tanah air dengan berbagai cara.
Salah satu cara adalah dengan melakukan penyemprotan atau sterilisasi seluruh tempat umum, menggunakan masker dan protokol kesehatan lainnya, selain peralatan yang banyak untuk mempercepat pencegahan penyebaran.
"Kedatangan kami ke Kalsel, dalam rangka koordinasi dengan seluruh pihak dan upaya pengerahan relawan PMI untuk mendukung kinerja gugus tugas, TNI, Polri dan seluruh pihak terkait lainnya," katanya.
Jusuf Kalla juga berkesempatan meninjau secara langsung ruang khusus yang akan dijadikan untuk memproduksi plasma darah bagi pasien Covid-19 di Unit Donor Darah (UDD) Kota Banjarmasin.
Jusuf Kalla menyarankan Unit Donor Darah PMI Kota Banjarmasin dapat memproduksi plasma darah sendiri saat ini pihaknya bersama pemerintah masih mengusahakan penambahan peralatan pendukungnya.
"Masih diusahakan pelaratan pendukungnya. Karena peralatan ini penting agar nantinya Kalsel dapat memproduksi plasma darah sendiri bagi pasien COVID-19," ungkapnya.
Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin Dokter Aulia Ramadhan Supit mengakui kebutuhan plasma darah sangat besar di Banua seiring mulai digunakannya Terapi Plasma Konvalesen (TPK) sebagai metode alternatif penyembuhan pasien COVID-19.
Memenuhi kebutuhan tersebut, UDD PMI Kota Banjarmasin berupaya agar bisa memproduksi plasma darah secara mandiri, dengan melakukan kordinasi bersama PMI Kota Banjarmasin agar Pemerintah Provinsi Kalsel bersedia memberikan bantuan alat pendukung produksinya.
"Kalau Sumber Daya Manusia (SDM) dan tempat siap. Namun untuk peralatannya kita masih kekurangan beberapa alat," tambahnya.
Dirinya berharap agar realisasi penambahan alat tersebut dapat segera disetujui, sehingga pihaknya dapat segera memproduksi plasma darah sebanyak-banyaknya.
"Saat ini saja plasma darah yang disuplai dari pusat hanya tersisa 6 kantong saja. Ini tentunya harus ditambah lagi mengingat beberapa pasien yang menggunakan metode TPK kondisinya terus membaik," kata dia.
Peralatan yang diperlukan yaitu aferesis merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyaring segala komponen yang ada di dalam darah. Baik itu komponen yang dibutuhkan atau yang tidak dibutuhkan.
Alat ini dapat digunakan untuk menambah atau mengganti darah yang hilang, atau untuk membuang komponen darah seseorang yang dianggap merupakan sumber penyakit atau gangguan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020