Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Seorang warga bernama Slamet ditemukan tewas sesaat setelah melakukan penyetruman ikan di belakang rumahnya di Desa Tatah Balayung Banjarmasin Selatan.


Kapolsekta Banjarmasin Selatan Didit Subiyakto melalui Kanit Reskrim Ipda Sugianto, di Banjarmasin, Kamis mengatakan, tewasnya Slamet diduga akibat kesetrum listrik saat menyetrum ikan di belakang rumahnya.

Slamet, kata dia, menyetrum ikan dengan cara membentangkan kabel PLN dari dalam rumahnya hingga ke belakang rumah.

"Kemungkinan pada saat korban melihat ada ikan yang terkena strum, tanpa sadar adanya bahaya kabel listrik tersebut, dia langsung menyeburkan diri ke air, begitu dia mencebur, korban langsung ke setrum hingga meninggal dunia," katanya.

Korban, tambah Kapolsek, sempat dilarikan ke RS Siaga, namun tidak lama kemudian diambil kembali oleh keluarganya, untuk disemayamkan di rumah orangtuanya di Pekapuran Gg Melati 2 RT 16.

Meninggalnya Slamet yang cukup mendadak itu, mengagetkan warga Pekapuran, teman dan karabatnya yang berdatangan untuk mengucapkan rasa duka cita.

Beberapa warga mengaku prihatin atas kejadian tersebut, dan berharap apa yang terjadi terhadap Slamet yang berprofesi sebagai petugas kebersihan itu, dapat dijadikan pelajaran, agar tidak melakukan penyetruman ikan terutama di sungai.

Sementara itu, pihak keluarga Slamet masih tidak dapat dimintai keterangannya karena lagi shok, termasuk istrinya, Sumi.

Kegiatan penyetruman ikan di Kalimantan Selatan, hingga saat ini menjadi salah satu kegiatan yang cukup meresahkan semua pihak, karena tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga mengakibatkan punahnya ikan di sungai.

Kegiatan penyetruman ikan, bukan hanya mematikan induk ikan, tetapi hingga ke anak bahkan calon anak ikan juga banyak yang mati.

Kondisi tersebut, membuat ikan di sungai, maupun di danau semakin sulit ditemukan karena mati sebelum berkembang.

Beberapa kabupaten di Kalsel yang marak penyetruman antara lain di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah, yang hingga kini masih terus diupayakan untuk diminimalisir, karena selain memusnahkan ikan, juga menjadi salah satu biang keributan antara warga.





Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014