Stok darah di PMI Banjarmasin, Kalimantan Selatan, langka karena turunnya jumlah warga yang mendonorkan darah sejak terjadinya pandemi COVID-19 yang menyerang Kalimantan Selatan.

Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Banjarmasin dr Aulia Ramadhan Supit di Banjarmasin Sabtu mengatakan, kelangkaan Stok darah di PMI Banjarmasin, menyebabkan permintaan darah dari rumah sakit tidak dapat terpenuhi.

Menurut dia, sebelumnya pendonor darah bisa mencapai 4 ribu kantong darah setiap bulan kini hanya mampu mendapatkan 1500 kantong setiap bulannya.

"Padahal permintaan darah seharinya bisa mecapai 100-200 kantong," katanya.

Kondisi tersebut terjadi, tambah Rahmadi, semenjak merebak wabah COVID-19 pada Februari 2020.

Sejak saat itu, lemari penyimpanan yang biasa terisi penuh kantong darah, kini selalu terlihat kosong,  karena masyarakat atau instansi ragu mendonorkan darahnya ditengah pandemi tersebut.

"Padahal protokol kesehatan telah diterapkan oleh petugas PMI saat pengambilan darah," katanya.
 
(Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Saat ini, tambah dia, ketersediaan darah di hampir semua golongan darah benar-benar minim, sehingga PMI tidak mampu memenuhi permintaan darah dari seluruh rumah sakit di Banjarmasin.

Rahmadi mengungkapkan, dia telah melakukan berbagai upaya antara lain sosialisasi dengan melibatkan media dan aktifis masyarakat.

Namun upaya tersebut, masih belum mencukupi kebutuhan darah yang setiap hari terus terjadi permintaan.

"Jadi kulkas kita sekarang sudah tidak pernah lagi terisi, kalaupun terisi sebentar itu sudah langsung dipakai atau ada yang memesan," katanya.

Dia berharap, semua pihak ikut membantu PMI, karena bagaimanapun juga kebutuhan doroh, menjadi salah satu upaya terpenting dalam menyelamatkan jiwa pasien.

"Darah ini kan tidak ada pabriknya jadi, kepedulian dan kesadaran untuk membantu sesama benar-benar sangat diharapkan, " katanya.

Sebelumnya, kata dia, banyak kegiatan donor darah dari instansi-instansi perbankan, pemerintah maupun organisasi sosial lainnya. Animo masyarakat untuk berdonor juga luar biasa sehari bisa dua sampai tiga kegiatan setiap harinya.

Makanya, sebelum pandemi, kebutuhan daerah selalu terpenuhi. Tapi sejak wabah COVID-19 terjadi, hampir tidak pernah lagi ada kegiatan seperti itu.

Saat ini, tambah dia, PMI berupaya mendapatkan stok darah antara lain dengan menggaet instansi pemerintahan, TNI/Polri, perbankkan, swadaya masyarakat dan instansi lainnya agar kembali aktif mendonorkan darahnya.

Sebelumnya PMI Banjarmasin jug memberikan paket sembako kepada masyarakat yang mendonorkan darahnya,  namun hal tersebut tidak bisa dilanjutkan karena keterbatasan anggaran.


 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020