Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengadakan "Drive Thru Rapid Test COVID-19" bagi masyarakat untuk mendeteksi dini penyebaran COVID-19.
Tes tersebut digelar mulai Senin (8/6) sampai Jumat (12/6) di lapangan upacara Gedung Kemenkumham, Jakarta.
Menkumham Yasonna Laoly mengatakan acara itu dilakukan sebagai sarana untuk mendeteksi dini COVID-19 sehingga apabila ada yang terpapar segera memperoleh penanganan secara cepat dan tepat.
"Tentu saja sebagai "screening" awal. "rapid test" (tes cepat) adalah pilihan yang sangat rasional untuk dilakukan sehingga apabila ditemukan hasilnya yg reaktif dapat dilanjutkan dengan "swab test", ucap Yasonna dalam sambutannya di gedung Kemenkumham, Jakarta, Selasa.
Baca juga: 10 narapidana baru jalani isolasi 14 hari di Rutan Bangli Denpasar
Tujuan "Drive Thru Rapid Test" tersebut, lanjut dia, juga untuk memudahkan masyarakat.
"Ini untuk memudahkan sambil kerja atau sambil mau jalan, masyarakat dapat datang untuk tes di sini dan jika seandainya, kita berdoa jangan sampai. Jika seandainya ada yang reaktif maka secepat itu juga kami meminta kirimkan yang bersangkutan ke lab untuk "swab test", ucap Yasonna.
Untuk pelaksanaan "swab test" tersebut, juga disediakan mobil laboratorium milik Badan Intelijen Negara (BIN).
"Untuk itu, kami sangat mengapresiasi kehadiran dari mobil lab "swab test" dari BIN. Kerja sama ini sangat baik sekali lagi kami sangat mengapresiasi, mohon disampaikan salam hormat kami kepada Kepala BIN yang telah membantu kami untuk melakukan program "drive thru", tuturnya.
Baca juga: Kemenkumham Bali sediakan layanan konsultasi hukum selama pandemi COVID-19
Selain itu, kata Yasonna, "Drive Thru Rapid Test" juga untuk mendukung program pemerintah melakukan tes secara massal bagi masyarakat untuk mendeteksi COVID-19.
"Bapak Presiden telah menginstruksikan Gugus Tugas dan seluruh jajaran agar kita mampu melakukan tes sebanyak 20 ribu dalam satu hari. Bahkan dalam rapat yang lalu, Presiden menaikkan target supaya kita mampu untuk sampai 30 ribu per hari," ucap Yasonna.
Dalam kesempatan itu, Yasonna pun sempat meninjau dan bertanya kepada seorang pengendara motor yang tengah mengikuti tes cepat tersebut.
"Bagaimana kesannya pak?," tanya Yasonna.
"Simpel, tidak ribet pak," jawab pengendara motor tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Tes tersebut digelar mulai Senin (8/6) sampai Jumat (12/6) di lapangan upacara Gedung Kemenkumham, Jakarta.
Menkumham Yasonna Laoly mengatakan acara itu dilakukan sebagai sarana untuk mendeteksi dini COVID-19 sehingga apabila ada yang terpapar segera memperoleh penanganan secara cepat dan tepat.
"Tentu saja sebagai "screening" awal. "rapid test" (tes cepat) adalah pilihan yang sangat rasional untuk dilakukan sehingga apabila ditemukan hasilnya yg reaktif dapat dilanjutkan dengan "swab test", ucap Yasonna dalam sambutannya di gedung Kemenkumham, Jakarta, Selasa.
Baca juga: 10 narapidana baru jalani isolasi 14 hari di Rutan Bangli Denpasar
Tujuan "Drive Thru Rapid Test" tersebut, lanjut dia, juga untuk memudahkan masyarakat.
"Ini untuk memudahkan sambil kerja atau sambil mau jalan, masyarakat dapat datang untuk tes di sini dan jika seandainya, kita berdoa jangan sampai. Jika seandainya ada yang reaktif maka secepat itu juga kami meminta kirimkan yang bersangkutan ke lab untuk "swab test", ucap Yasonna.
Untuk pelaksanaan "swab test" tersebut, juga disediakan mobil laboratorium milik Badan Intelijen Negara (BIN).
"Untuk itu, kami sangat mengapresiasi kehadiran dari mobil lab "swab test" dari BIN. Kerja sama ini sangat baik sekali lagi kami sangat mengapresiasi, mohon disampaikan salam hormat kami kepada Kepala BIN yang telah membantu kami untuk melakukan program "drive thru", tuturnya.
Baca juga: Kemenkumham Bali sediakan layanan konsultasi hukum selama pandemi COVID-19
Selain itu, kata Yasonna, "Drive Thru Rapid Test" juga untuk mendukung program pemerintah melakukan tes secara massal bagi masyarakat untuk mendeteksi COVID-19.
"Bapak Presiden telah menginstruksikan Gugus Tugas dan seluruh jajaran agar kita mampu melakukan tes sebanyak 20 ribu dalam satu hari. Bahkan dalam rapat yang lalu, Presiden menaikkan target supaya kita mampu untuk sampai 30 ribu per hari," ucap Yasonna.
Dalam kesempatan itu, Yasonna pun sempat meninjau dan bertanya kepada seorang pengendara motor yang tengah mengikuti tes cepat tersebut.
"Bagaimana kesannya pak?," tanya Yasonna.
"Simpel, tidak ribet pak," jawab pengendara motor tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020