Barabai,  (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, membangun resapan air di sekitar lapangan Dwi warna untuk mencegah terjadinya banjir di sekitar lokasi tersebut.

Sekretaris Badan Pengelola Lingkungan Hidup Hulu Sungai Tengah Muhammad Yani di Barabai, Sabtu, mengungkapkan bahwa pembangunan resapan air tersebut dengan menggunakan pipa yang berlubang-lubang, seperti halnya di stadion-stadion lainnya.

"Dengan adanya pembangunan resapan air tersebut, terpaksa tim sepak bola yang biasa berlatih di lapangan Dwi Warna harus mencari lokasi latihan lainnya, minimal hingga satu bulan ke depan," katanya.

Lapangan Dwi Warna kini telah ditetapkan sebagai ruang terbuka hijau sehingga berbagai fasilitas yang diperlukan di lokasi tersebut terus ditingkatkan dan kini telah dalam proses pembangunan.

Menurut Muhammad, selain sepak bola, kegiatan lainnya, seperti senam pagi dan jogging, masih bisa dilaksanakan karena tidak mengambil jalur lapangan.

Setelah pipa ditanam, kata dia, lapangan akan kembali ditutup rumput sehingga saat hujan deras tidak lagi ada air yang tergenang sebagaimana yang terjadi selama ini.

Selain sebagai ruang terbuka hijau, lapangan tersebut juga selalu menjadi pusat pelaksanaan kegiatan-kegiatan resmi pemerintahan, seperti peringatan hari jadi kabupaten atau peringatan hari besar lainnya.

"Pengalaman kami, pada peringatan hari jadi kabupaten tahun lalu, saat hujan, air tergenang di lapangan sehingga mengganggu kegiatan tersebut. Namun, setelah dilakukan pemasangan pipa resapan air, air tidak tergenang lagi karena meresap melalui pipa," katanya.

RTH Dwi Warna kini menjadi pusat kegiatan warga Barabai, khususnya anak muda, selain untuk berolahraga dan bersantai di taman, area ini dijadikan sebagai tempat kumpul-kumpul komunitas motor berbagai merek, mobil medium, dan sepeda.

Namun, sayang tiap Sabtu malam aksi kebut-kebutan yang dilakukan anak-anak remaja sehingga mengganggu dan membahayakan keselamatan pengendara lainnya.

Polisi lalu lintas yang berjaga di Pos Lalu Lintas sekitar RTH sering dibuat repot. Meskipun dirazia, kata dia, mereka tidak jera untuk melakukannya lagi.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014