Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi terkoreksi pasca Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell menepis opsi bank sentral akan mengambil kebijakan suku bunga negatif
Pada pukul 9.40 WIB rupiah melemah 68 poin atau 0,46 persen menjadi Rp14.933 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.865 per dolar AS.
"Sentimen negatif kelihatannya masih membayangi pergerakan pasar setelah Gubernur (Ketua) Bank Sentral AS Jerome Powell mengungkapkan pandangannya bahwa perekonomian masih bisa memburuk ke depannya dan memerlukan stimulus tambahan," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Rupiah Selasa melemah seiring kekhawatiran gelombang kedua COVID-19
Selain itu, lanjut Ariston, Jerome Powell juga menepis dukungan The Fed terhadap suku bunga negatif atau di bawah nol persen.
"Hal di atas bisa mendukung penguatan dolar AS di sesi Asia hari ini sebagai aset safe haven," kata Ariston.
Menurut Ariston, rupiah mungkin bisa melemah terhadap dolar AS, namun tekanan terhadap rupiah mungkin tidak besar karena banyak investor masih yakin dengan perekonomian Indonesia terbukti dengan tingginya minat terhadap Surat Utang Negara (SUN)
Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat 20 poin
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan melemah dengan potensi pergerakan di kisaran Rp14.800 per dolar AS sampai Rp15.000 per dolar AS.
Pada Rabu (12/5) lalu, rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,27 persen menjadi Rp14.865 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.905 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Pada pukul 9.40 WIB rupiah melemah 68 poin atau 0,46 persen menjadi Rp14.933 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.865 per dolar AS.
"Sentimen negatif kelihatannya masih membayangi pergerakan pasar setelah Gubernur (Ketua) Bank Sentral AS Jerome Powell mengungkapkan pandangannya bahwa perekonomian masih bisa memburuk ke depannya dan memerlukan stimulus tambahan," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Rupiah Selasa melemah seiring kekhawatiran gelombang kedua COVID-19
Selain itu, lanjut Ariston, Jerome Powell juga menepis dukungan The Fed terhadap suku bunga negatif atau di bawah nol persen.
"Hal di atas bisa mendukung penguatan dolar AS di sesi Asia hari ini sebagai aset safe haven," kata Ariston.
Menurut Ariston, rupiah mungkin bisa melemah terhadap dolar AS, namun tekanan terhadap rupiah mungkin tidak besar karena banyak investor masih yakin dengan perekonomian Indonesia terbukti dengan tingginya minat terhadap Surat Utang Negara (SUN)
Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat 20 poin
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan melemah dengan potensi pergerakan di kisaran Rp14.800 per dolar AS sampai Rp15.000 per dolar AS.
Pada Rabu (12/5) lalu, rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,27 persen menjadi Rp14.865 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.905 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020