Dalam satu sebulan terakhir nelayan tradisional Desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan tidak melaut untuk mencari ikan karena gelombang besar dan cuaca buruk.
Kepala Desa Kuala Tambangan Zainudin mengatakan sebagian besar warga desa tersebut kini kehilangan pekerjaan dan untuk menyambung hidup terpaksa mencari pekerjaan serabutan atau seadanya.
"Kondisi seperti ini hampir terjadi setiap tahun, hanya saja tahun ini gelombang besar berlangsung lebih lama, sehingga musim libur nelayan juga lebih panjang," katanya.
Kalaupun nelayan mencoba nekat melaut tambah Zainudin hasil yang didapat juga sangat kecil bahkan biaya operasional jauh lebih besar dibanding hasil yang didapat.
Hal yang sama juga disampaikan seorang warga desa Kuala Tambangan Badri saat ditemui merapikan jala di tepi sungai mengatakan, dalam satu bulan terakhir tidak bisa mencari ikan ke laut lantaran gelombangnya cukup besar.
"Ikan juga tidak banyak, bila dipaksakan melaut biaya untuk bahan bakar perahu tidak bisa tertutupi," katanya.
Beruntung kata dia, sebagian kecil warga masih memiliki lahan pertanian sehingga mereka masih bisa mengandalkan hasilnya untuk mencukupi keperluan sehari-harinya.
Namun bagi warga yang hanya mengandalkan hidup dengan mencari ikan di laut, terutama yang tidak memiliki perahu atau ikut bekerja melaut dengan tetangganya, terpaksa mencari bekerja serabutan menjadi alternatif untuk menyambung hidup sembari menunggu laut tenang dan mereka bisa kembali mencari ikan.
Zainudin berharap pemerintah daerah memberikan jalan keluar dari kesusahan masyarakat akibat cuaca buruk seperti pembinaan yang bersifat usaha produktif agar warganya memiliki usaha selain melaut yang bisa diandalkan bila kondisi seperti ini terjadi lagi di masa mendatang.(Rym/B)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011
Kepala Desa Kuala Tambangan Zainudin mengatakan sebagian besar warga desa tersebut kini kehilangan pekerjaan dan untuk menyambung hidup terpaksa mencari pekerjaan serabutan atau seadanya.
"Kondisi seperti ini hampir terjadi setiap tahun, hanya saja tahun ini gelombang besar berlangsung lebih lama, sehingga musim libur nelayan juga lebih panjang," katanya.
Kalaupun nelayan mencoba nekat melaut tambah Zainudin hasil yang didapat juga sangat kecil bahkan biaya operasional jauh lebih besar dibanding hasil yang didapat.
Hal yang sama juga disampaikan seorang warga desa Kuala Tambangan Badri saat ditemui merapikan jala di tepi sungai mengatakan, dalam satu bulan terakhir tidak bisa mencari ikan ke laut lantaran gelombangnya cukup besar.
"Ikan juga tidak banyak, bila dipaksakan melaut biaya untuk bahan bakar perahu tidak bisa tertutupi," katanya.
Beruntung kata dia, sebagian kecil warga masih memiliki lahan pertanian sehingga mereka masih bisa mengandalkan hasilnya untuk mencukupi keperluan sehari-harinya.
Namun bagi warga yang hanya mengandalkan hidup dengan mencari ikan di laut, terutama yang tidak memiliki perahu atau ikut bekerja melaut dengan tetangganya, terpaksa mencari bekerja serabutan menjadi alternatif untuk menyambung hidup sembari menunggu laut tenang dan mereka bisa kembali mencari ikan.
Zainudin berharap pemerintah daerah memberikan jalan keluar dari kesusahan masyarakat akibat cuaca buruk seperti pembinaan yang bersifat usaha produktif agar warganya memiliki usaha selain melaut yang bisa diandalkan bila kondisi seperti ini terjadi lagi di masa mendatang.(Rym/B)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011