Ketua DPR RI Puan Maharani menyerukan panggilan kemanusiaan dan kerja sama internasional terutama bagi para anggota parlemen dunia dalam menangani pandemik COVID-19.
"Kita para wakil rakyat mendapatkan panggilan kemanusiaan untuk membantu rakyat kita dengan menghadirkan solusi yang nyata dalam menangani pandemik COVID-19 beserta dampak sosial ekonominya," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pernyataan Puan itu disampaikannya dalam pidato pembukaan Diskusi Panel bertajuk "Internasional Cooperation To Defeat Covid-19" yang diselenggarakan secara virtual oleh Badan Kerja sama Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Selasa.
Puan mengatakan panggilan kemanusiaan bangsa-bangsa dalam melawan COVID-19 bisa dimulai dengan mengaktifkan semangat kekeluargaan bangsa-bangsa seperti semangat yang diutarakan 75 tahun yang lalu oleh Presiden Soekarno.
Baca juga: Ketua DPR mendukung realokasi anggaran tanggulangi COVID-19
"Dunia memang sedang menjalani physical distancing, namun jangan sampai terjadi nations distancing atau antarbangsa menjaga jarak. Justru yang dibutuhkan dunia saat ini adalah nations uniting atau bangsa-bangsa bersatu untuk melawan musuh bersama kita yaitu COVID-19," ujarnya.
Puan menegaskan kembali pernyataannya ketika berbicara di depan Grup Kerja sama Bilateral Dengan Parlemen Negara Sahabat di Jakarta Februari lalu bahwa COVID-19 bukan persoalan atau tanggung jawab satu atau dua negara.
Menurut dia, persoalan COVID-19 merupakan persoalan yang perlu diselesaikan bersama-sama oleh semua masyarakat dunia.
"Dan hari ini kita melihat bahwa lebih dari 200 negara sedang berjuang melawan pandemik COVID-19. Semua negara menghadapi situasi sulit baik dari sisi keselamatan dan kesehatan manusia, dampak perekonomian, dampak sosial, dan juga kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Puan tidak ingin kisruh alat kelengkapan dewan
Karena itu, Puan berharap diskusi panel yang diselenggarakan oleh BKSAP itu dapat menjadi salah satu akselerator terjadinya gotong royong dunia, termasuk gotong royong parlemen-parlemen dunia dalam melawan COVID-19.
"Mari kita bertukar informasi, data, pengalaman, dan praktik terbaik untuk menghadirkan solusi nyata dalam menyelamatkan rakyat dunia dari virus Corona," ujar Puan.
Diskusi panel yang diikuti seluruh parlemen dunia anggota Komite Kerja sama Antar-parlemen itu menghadirkan para pembicara kunci antara lain Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial PBB Untuk Asia Pasifik (UN ESCAP) Prof. Dr. Armida Alisjahbana (UN ESCAP) dan Perwakilan WHO Indonesia Dr. Navaratnasamy Paranietharan.
Peserta diskusi panel juga mendengarkan pengalaman Korea Selatan dalam menangani pandemik virus Corona yang disampaikan oleh Kim Jin Pyo, Kepala Komite Khusus Coronavirus Majelis Nasional Korea Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Kita para wakil rakyat mendapatkan panggilan kemanusiaan untuk membantu rakyat kita dengan menghadirkan solusi yang nyata dalam menangani pandemik COVID-19 beserta dampak sosial ekonominya," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pernyataan Puan itu disampaikannya dalam pidato pembukaan Diskusi Panel bertajuk "Internasional Cooperation To Defeat Covid-19" yang diselenggarakan secara virtual oleh Badan Kerja sama Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Selasa.
Puan mengatakan panggilan kemanusiaan bangsa-bangsa dalam melawan COVID-19 bisa dimulai dengan mengaktifkan semangat kekeluargaan bangsa-bangsa seperti semangat yang diutarakan 75 tahun yang lalu oleh Presiden Soekarno.
Baca juga: Ketua DPR mendukung realokasi anggaran tanggulangi COVID-19
"Dunia memang sedang menjalani physical distancing, namun jangan sampai terjadi nations distancing atau antarbangsa menjaga jarak. Justru yang dibutuhkan dunia saat ini adalah nations uniting atau bangsa-bangsa bersatu untuk melawan musuh bersama kita yaitu COVID-19," ujarnya.
Puan menegaskan kembali pernyataannya ketika berbicara di depan Grup Kerja sama Bilateral Dengan Parlemen Negara Sahabat di Jakarta Februari lalu bahwa COVID-19 bukan persoalan atau tanggung jawab satu atau dua negara.
Menurut dia, persoalan COVID-19 merupakan persoalan yang perlu diselesaikan bersama-sama oleh semua masyarakat dunia.
"Dan hari ini kita melihat bahwa lebih dari 200 negara sedang berjuang melawan pandemik COVID-19. Semua negara menghadapi situasi sulit baik dari sisi keselamatan dan kesehatan manusia, dampak perekonomian, dampak sosial, dan juga kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Puan tidak ingin kisruh alat kelengkapan dewan
Karena itu, Puan berharap diskusi panel yang diselenggarakan oleh BKSAP itu dapat menjadi salah satu akselerator terjadinya gotong royong dunia, termasuk gotong royong parlemen-parlemen dunia dalam melawan COVID-19.
"Mari kita bertukar informasi, data, pengalaman, dan praktik terbaik untuk menghadirkan solusi nyata dalam menyelamatkan rakyat dunia dari virus Corona," ujar Puan.
Diskusi panel yang diikuti seluruh parlemen dunia anggota Komite Kerja sama Antar-parlemen itu menghadirkan para pembicara kunci antara lain Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial PBB Untuk Asia Pasifik (UN ESCAP) Prof. Dr. Armida Alisjahbana (UN ESCAP) dan Perwakilan WHO Indonesia Dr. Navaratnasamy Paranietharan.
Peserta diskusi panel juga mendengarkan pengalaman Korea Selatan dalam menangani pandemik virus Corona yang disampaikan oleh Kim Jin Pyo, Kepala Komite Khusus Coronavirus Majelis Nasional Korea Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020