Sebuah rumah toko di kawasan jalan Niaga Utara Banjarmasin atau kawasan pasar Cempaka yang ramai tiba-tiba disulap menjadi unit transfusi donor darah Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kota Banjarmasin.

Tempat ini merupakan pengembangan Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banjarmasin yang berada di Jalan S Parman No 14, Kota Banjarmasin.

Keberadaan UDD kedua ini tidak luput dari peran seorang tokoh muda, dr Aulia Ramadhan Supit, mantan anggota DPRD Kota Banjarmasin periode 2014--2019 yang kini dipercaya menjadi Ketua Unit Transfusi Darah PMI cabang Kota Banjarmasin.

dr Rama, panggilan akrabnya, membuat UDD ini begitu baik dengan fasilitas yang tidak kalah dengan UDD induknya, karena didesain minimalis warna merah putih sesuai dasar warna khas PMI di bagian dalamnya.

Ada dua tempat untuk pendonor darah bisa menyumbangkan darahnya bagi pasein di rumah sakit yang membutuhkan.

"Kita perlu 100 sampai 150 kantong darah setiap harinya," ujar pria kelahiran 8 Juli 1983 ini.

Sejauh ini, ungkap alumni SMUN 3 Banjarmasin tersebut, stok darah di PMI Banjarmasin mencukupi untuk menyuplai keperluan di RSUD Ulin Banjarmasin yang hampir 100 kantong setiap harinya.

"Sekitar 50 kantong di rumah sakit lainnya disumbangkan setiap harinya," tutur dr Rama.

Dengan dibukanya unit di jalan Niaga Utara, yang dekat pasar tersebut, diharapkan akan banyak lagi pendonor darah yang aktif.

Alumni ilmu kedokteran di UNMUH Jogjakarta ini mengaku asik menggeluti dunia donor darah tersebut, karena aksi sosial dan ini pekerjaan mulia.

"Dan banyak orang-orang mulia yang bersedia menyumbangkan darahnya bagi orang lain, ini luar biasa, kita harus apresiasi mereka," ucapnya.

Pria yang karirnya pernah menjadi dokter di klub sepakbola liga 1 Barito Putera, kini dipercaya masuk dokter di tim nasional sepakbola Indonesia tersebut mengaku tersentuh hati dengan keikhlasan ribuan orang yang siap mendonorkan darahnya, kapan saja dibutuhkan.

Bahkan, kata pria yang sudah lebih lima tahun mengabdi di PMI ini, katagori darah yang sulit pun ada daftar pendonor di daerah ini, seperti katagori darah AB yang resusnya negatif, karena ini hanya ada di orang yang ada riwayat keturunan bule.

dr Rama mengungkapkan, bahwa mendonor darah tidak hanya dapat pahala, tapi juga membuat si pendonor sehat, karena sel darah baru tumbuh.

"Sehingga jangan takut mendonor darah," pungkasnya.

 

dr Aulia Ramadhan Supit.(Antaranews Kalsel/Sukarli)

Pewarta: Sukarli

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020