Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjend H Hasan Basry Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebagai salah satu RS rujukan COVID-19 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), telah menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) secara bertahap.

Kepala Seksi Penunjang Medis RSUD Kandangan Taufik Rahman, di Kandangan, Rabu, mengatakan sudah menerima bantuan tahap satu dan nantinya akan ada lagi tahap selanjutnya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Bantuan APD tersebut antara lain melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel dan Dinas Kesehatan Kalsel, peruntukannya untuk keperluan di RSUD sebagai RS rujukan COVID-19," katanya, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Dijelaskannya, ketersediaan untuk APD saat ini masih mencukupi dan kabarnya nanti akan ada lagi bantuan dari BPBD Kalsel berupa baju coverall dan masker.

Kondisi ketersediaan APD ini tentu akan berubah apabila sudah merawat pasien sehingga dibutuhkan APD yang lebih banyak.
Baca juga: Ketersediaan alat pelindung diri petugas medis di Balangan masih kurang
Baca juga: HST belum punya alat pelindung diri hadapi Corona
Adapun rincian bantuan APD tahap pertama yang diterima antara lain dari Dinas Kesehatan Kalsel berupa Masker 200 kotak, Shoe Cover 20 pasang, sarung tangan steril 40 pasang.

Selanjutnya, kacamata 20, cover all suit 10, APD lima item 2 paket, APD 7 item satu paket, Masker lima kotak dan Masker N95 1870+ 40 lembar, serta 40 kit Rapid Test COVID-18, sementara dari BPBD Provinsi Kalsel berupa 40 kotak APD.

Hingga kini tidak ditemukan kasus positif atau terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten HSS, dan untuk berjaga-jaga pihak RSUD Kandangan telah pula menyediakan kit test cepat untuk deteksi dini.

Humas RSUD Kandangan Raihan mengatakan dalam upaya pencegahan penularan virus pihaknya menerapkan kebijakan untuk pengunjung atau yang datang ke RS agar tidak terlalu lama, sekitar tiga menit atau kurang dari lima mulai dari mencuci tangan.

"Pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan, pengukuran suhu tubuh, riwayat berpergian ke daerah yang ada transmisi lokal, serta riwayat kontak dengan orang yang baru datang dari daerah transmisi lokal, serta mengatur jarak antar pengunjung terus dilakukan," katanya.*

Pewarta: Gunawan Wibisono/Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020