Harga bahan pokok penting di Kota Banjarbaru relatif stabil di tengah wabah Virus Corona yang dibayangi aksi pembelian barang kebutuhan pokok yang meningkat dibandingkan hari-hari biasa.
"Harga bapokting stabil dan tidak terjadi peningkatan hampir di semua jenis komoditas yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari," ujar Kepala Dinas Perdagangan Banjarbaru Abdul Basid di Banjarbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, kenaikan harga bahan pokok hanya terjadi pada gula pasir dengan harga dikisaran Rp21 ribu hingga Rp22 ribu per kilogram namun diperkirakan harganya kembali normal dalam waktu dekat.
Disebutkan, prediksi penurunan harga gula pasir itu karena masuknya gula pasir impor sehingga barang semakin banyak di pasaran dan berdampak pada penurunan harga komoditas yang dikonsumsi masyarakat itu.
"Rencananya gula pasir impor masuk dalam waktu dekat, kemungkinan sebelum bulan Ramadhan sehingga ketersediaan barang yang memenuhi pasar diharapkan bisa menurunkan harga," ungkapnya.
Menurut dia, bahan pokok lain yang ketersediaannya mencukupi dan harga yang juga relatif stabil adalah beras berbagai jenis khususnya beras Banjar yang banyak dikonsumsi masyarakat di Kalimantan Selatan.
"Beras Banjar masih mencukupi persediaannya dan harga juga stabil sehingga tidak ada keluhan soal beras. Jika pun ketersediaan beras Banjar berkurang, biasanya konsumsi beralih ke beras jenis lain," ucap dia.
Sementara, komoditas daging seperti daging sapi normal dikisaran Rp130 ribu per kilogram kecuali daging ayam ras yang mengalami penurunan dari harga normal diperkirakan karena turunnya daya beli masyarakat.
"Daya beli masyarakat menurun karena mewabahnya Virus Corona sehingga konsumsi masyarakat juga menurun. Namun menjelang bulan Ramadhan kemungkinan naik lagi dan diharapkan tidak tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Harga bapokting stabil dan tidak terjadi peningkatan hampir di semua jenis komoditas yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari," ujar Kepala Dinas Perdagangan Banjarbaru Abdul Basid di Banjarbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, kenaikan harga bahan pokok hanya terjadi pada gula pasir dengan harga dikisaran Rp21 ribu hingga Rp22 ribu per kilogram namun diperkirakan harganya kembali normal dalam waktu dekat.
Disebutkan, prediksi penurunan harga gula pasir itu karena masuknya gula pasir impor sehingga barang semakin banyak di pasaran dan berdampak pada penurunan harga komoditas yang dikonsumsi masyarakat itu.
"Rencananya gula pasir impor masuk dalam waktu dekat, kemungkinan sebelum bulan Ramadhan sehingga ketersediaan barang yang memenuhi pasar diharapkan bisa menurunkan harga," ungkapnya.
Menurut dia, bahan pokok lain yang ketersediaannya mencukupi dan harga yang juga relatif stabil adalah beras berbagai jenis khususnya beras Banjar yang banyak dikonsumsi masyarakat di Kalimantan Selatan.
"Beras Banjar masih mencukupi persediaannya dan harga juga stabil sehingga tidak ada keluhan soal beras. Jika pun ketersediaan beras Banjar berkurang, biasanya konsumsi beralih ke beras jenis lain," ucap dia.
Sementara, komoditas daging seperti daging sapi normal dikisaran Rp130 ribu per kilogram kecuali daging ayam ras yang mengalami penurunan dari harga normal diperkirakan karena turunnya daya beli masyarakat.
"Daya beli masyarakat menurun karena mewabahnya Virus Corona sehingga konsumsi masyarakat juga menurun. Namun menjelang bulan Ramadhan kemungkinan naik lagi dan diharapkan tidak tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020