Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Aliansi Pita Putih Indonesia Kalimantan Selatan berkomitmen untuk membantu menurunkan angka kematian bayi dan ibu di provinsi ini yang masih tinggi.
Ketua APPI Kalsel Nurhayati Adyaksa di Amuntai, Jumat, mengatakan hingga kini angka kematian bayi atau AKB dan angka kematian ibu atau AKI Kalsel masih cukup tinggi, walaupun dalam beberapa tahun terakhir persentasenya terus menurun.
Bahkan, tambah dia, AKB di Kalsel pernah mencapai 816 orang dan AKI sebanyak 123 orang, jumlah tersebut cukup tinggi, sehingga perlu kerja keras dari semua pihak untuk segera menurunkannya.
"Meski saat ini jumlah AKB dan AKI tersebut, terus berangsur turun namun apabila lalai sedikit saja dalam mengatasinya bisa saja kembali meningkat di tahun berikutnya," katanya.
Tingginya AKI dan AKB, lanjut dia, umumnya banyak terjadi di wilayah-wilayah yang menjadi kantong kemiskinan, dimana tingkat pendidikan kaum perempuan masih rendah dan kondis sosial yang kurang mendukung.
Kondisi tersebut, kini dikenal dengan istilah 3T, yakni terlambat mendeteksi kelainan, terlambat mengambil keputusan dan terlambat mencapai fasilitas kesehatan.
Upaya menurunkan angka AKB dan AKI tersebut adalah dengan memberikan berbagai pelatihan kepada masyarakat terutama pada kader Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) khususnya daerah terpencil.
Pelatiahn Kibla tersebut sebagaimana dilaksanakan di daerah Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara kepada 30 kader Kibla.
"Jadi kami sengaja memprioritaskan memberi pelatihan kepada kader Kibbla di keamatan Paminggir karena wilayah kecamatan ini termasuk daerah terpencil yang perlu mendapat pelatihan," katanya.
Pelatihan tersebut diharapkan, akan menambah wawasan dan pengetahuan kepada para kader Kibla dengan lebih memadai.
Mengingat lokasi kecamatan Paminggir yang terpencil, kader Kibbla di wilayah ini diharapkannya bisa menjadi penghubung bagi masyarakat dengan petugas kesehatan dan bisa mendeteksi masalah kesehatan yang terjadi dan secepatnya melaporkan.
Ketua Tim Penggerak PKK HSU Anisah Rasyidah menyambut gembira partisipasi APPI Kalsel dan CSR PT Adaro yang turut berperan serta membantu program pemerintahdaerah dalam menurunkan AKI dan AKB.
"Masalah kematian Ibu dan bayi ini perlu juga mendapat perhatian yang serius dan dukungan semua pihak," Kata Anisah.
Meski pemerintah daerah, katanya sudah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian Ibu dan bayi, namun peran berbgai pihak tetap sangat diperlukan.
Kabupaten HSU merupakan salah satu kabupaten yang AKI dan AKB masih cukup tinggi, sehingga membuat relawan APPI Kalimantan Selatan (Kalsel) terpanggil untuk ikut melakukan aksi penyelamatan Ibu (safe Motherhood) untuk menekan AKI dan AKB dengan di dukung CSR PT Adaro Energy.
Menurut Nurhayati, APPI Kalsel memaklumatkan organisasi mereka terbuka bagi semua organisasi wanita dan kemasyarakatan yang ingin bersama-sama berjuang untuk menekan angka kematian Ibu dan Bayi.
Panitia Pelaksana Pelatihan Puji Astuti menyampaikan harapan Ketua APPI Kalsel ini saat pembukaan pelatihan KIBBLA di Diklat Pananggak Banua Amuntai.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014