Oleh Hasan Zainuddin

Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel)- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Dinas Sumberdaya Air dan Drainase (SDA) setempat waktu dekat membangun siring di kawasan Desa Pekapuran guna memperkuat kawasan tersebut sebagai kawasan pusat kuliner "ketupat."

"Rencananya bangunan kumuh di bantaran Sungai Martapura di Pekapuran akan dibebaskan, karena di lokasi itu akan dijadikan kawasan pusat kuliner ketupat," kata Kepala Dinas SDA Banjarmasim Muryanta kepada pers di Banjarmasin, Minggu.

Menurut Muryanta, bila bantaran sungai tersebut sudah dibebaskan dari bangunan kumuh maka akan segera dibangunkan siring sungai agar menjadi kawasan wisata perairan seperti layaknya di Jalan Pire Tendean dan Jalan Sudirman.

Bahkan kawasan Pekapuran tersebut tak semata sebagai kawasan wisata sungai sekaligus sebagai sentra kuliner, khususnya ketupat mengingat di lokasi tersebut banyak sekali perajin makanan tersebut dan sekarang sudah bergelar "kampung ketupat."

Bila sudah terbangun siring maka mempermudah wisatawan dan pengunjung mendatangi sentra perajin kuliner ketupat baik melalui sungai maupun melalui darat, karena pasti dibuatkan dermaga untuk kapal-kapal kecil.

Menurutnya pembangunan siring di Desa Pekapuran tersebut tak masalah karena dananya diperoleh dari bantuan pemerintah pusat melalui Balai Besar Sungai Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Tinggal bagaimana Pemkot Banjarmasin sendiri mendanai pembebasan terhadap bangtunan pemukiman penduduk yang ada di wilayah tersebut, bila pembebasan sudah berhasil kemungkinan bisa saja terus dibangun menyambung pembangunan siring yang ada di Jembatan Dewi terus ke Pekapuran itu, tambahnya.

Berdasarkan catatan jumlah perajin ketupat di kampung ketupat Pekapuran sudah sulit di hitung jumlahnya, karena menyebar di lingkungan RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, RT 6, hingga lingkungan RT 7.

Tadinya mereka yang membuat ketupat hanyalah penduduk asli setempat, tetapi setelah potensi ekonomi membuat ketupat begitu menjanjikan sehingga belakangan banyak pendatang yang juga ikut-ikutan menjadi perajin ketupat.

Di desa tersebut bukan saja mereka yang hanya mengayam daun kelapa dan daun nifah menjadi kulit ketupat, tetapi tak sedikit yang menjadi pedagang grosir, pedagang eceran, sampai mereka yang bertindak sebagai pencari bahan baku daun kelapa dan daun nifah.

Kawasan tersebut ramai pengunjung untuk membeli ketupat, apalagi jika menjelang idul Fitri dan Idul Adha pembeli akan kian ramai lagi.

Mengenai pembangunan siring sendiri, Muryanta menyebutkan untuk wilayah Banjarmasin ini sudah terialisasi tiga kilometer.

"Kita optimistis pekerjaan pembangunan siring sebagai proyek revitalisasi bantaran sungai di Banjarmasin sepanjang lima kilometer bisa dirampungkan selama 10 tahun,padahal target sebelumnya itu baru bisa dikerjakan selama 25 tahun," kata Muryanta.

Ia menyebutkan, optimistis bisa merampungkan proyek tersebut didasari dengan kenyataan yang ada selama lima tahun terakhir ini saja sudah dibangun tiga kilometer.

Tiga kilometer tersebut seperti sepanjuang siring di Jalan Pire Tendean, eks SMP-6, serta Jalan Sudirman.

Tinggal penyelasaian antara Siring eks SMP- 6 ke pekapuran hingga ke Jalan RK Ilir tepatnya hingga Tempat Pendaratan Ikan (TPI) air tawar Jalan RK Ilir,tambahnya.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014